Menyigi Peluang Marzul Veri Jadi Pendamping Mahyeldi 

oleh -399 Dilihat

Sondri (Pemerhati dan Praktisi Politik)

Tulisan ini merupakan kelanjutan dari opini saya tentang “Genderang Pertarungan Pilgub Sumbar”. Merujuk pada pernyataan Sekretaris DPW PKS Sumbar Rahmat Saleh, perihal kriteria pendamping “Buya” Mahyeldi, ada beberapa kemungkinan simulasi kandidat pasangan balon wakil gubernurnya. Beberapa hal yang dikemukakan Rahmat Saleh di antaranya, usia yang relatif muda dibanding Mahyeldi. Kriteria usia muda ini tentu bagian dari strategi meraih dukungan pemilih muda, milenial atau pemilih pemula. Terkadang gap generasi memang jadi salah satu yang memang patut diperhatikan. Pemilih pemula atau milenial tentu memiliki komunikasi dan persepsi sosial politik yang khas juga. Para kontestan tentu harus memahami generasi ini. Bagaimanapun generasi milinial ini cukup berpengaruh signifikan dalam membangun citra para calon. Apalagi mereka pada umumnya sangat aktif dijagat sosial media.

Kriteria berikutnya yang dikemukakan selain muda yaitu persoalan wilayah elektoral atau pemilihan. Tentunya dapat dipahami apabila kandidat bakal calon wakil gubernur berada pada satu zona atau wilayah pemilihan kurang menguntungkan bagi calon gubernurnya. Seperti yang kita ketahui basis daerah asal Mahyeldi adalah kabupaten Agam dan kemudian berkesempatan memimpin kota Padang. Di kota Padang tentu Mahyeldi mendapatkan suporting suara atau pemilih dari kader PKS dengan gerakan kader partai yang sudah cukup masif. Padang menjadi daerah heterogen dan terbuka karena memiliki populasi pemilih yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota. Sedang PKS yang berbasis dengan gerakan keagamaan dan pendidikan mendapatkan atmosfer yang bagus untuk berkembang.

Walau di masa sebelumnya secara keormasan atau tradisi gerakan keagamaan, Muhammadiyah telah lebih dahulu berkembang dan mengakar di kota Padang. Namun Muhammadiyah tidak merepresentasikan satu kekuatan partai politik. Dulu memang awal berdirinya Partai Amanat Nasional (,PAN) banyak diinisiasi kader Muhammadiyah.

Merujuk pada pengamatan di atas bisa diprediksi Mahyeldi bisa meraup suara cukup signifikan di dua daerah itu. Apalagi kota Padang dan Kabupaten Agam merupakan daerah dengan pemilih yang terbanyak.

Hal berikut yang dikemukakan oleh Rahmat Saleh adalah perihal muda dan berpengalaman dalam kepemimpinan dan organisasi. Artinya ada keseriusan dari PKS bahwa pendamping Mahyeldi walaupun muda jangan terlalu mentah dan coba-coba.

Bila merujuk beberapa kriteria yang dikemukakan tersebut, tentunya Marzul Veri mendekati syarat atau kriteria yang dikemukan Rahmat Saleh. Marzul Veri pernah menjabat sebagai anggota dan ketua KPU provinsi yang tentunya sarat dengan pengalaman mengelola birokrasi dan dan memahami dunia pemerintahan. Di sisi lain, Marzul pernah menjabat ketua KNPI Sumbar yang boleh dikatakan tempat berkumpul dan bernaungnya berbagai organisasi pemuda dan mahasiswa. Hal lain yang juga penting yaitu soal basis wilayah pemilihan, dimana Marzul Veri merupakan putra asli Kabupaten Solok dan juga keuntungan lain saat memimpin lembaga dan organisasi di tingkat Sumbar tentu Marzul juga punya jejaring di berbagai daerah.

Memang ada satu hal lagi yang juga disyaratkan yaitu memiliki kendaraan atau partai yang akan mendukung dan melengkapi syarat dukungan paslon. Saat ini Marzul Veri memang lebih menempatkan diri dalam posisi tak mengurus partai. Walaupun sebelumnya pernah menjadi ketua DPD partai Hanura.. Namun soal partai pada berbagai fakta dan pengalaman, tidak semua partai mencalonkan kader atau pengurus partai mereka. Didasarkan itu Marzul masih berpeluang untuk melakukan loby dan pendekatan pada salah satu partai sampai pada saat pendaftaran nantinya.