Padang, — Konflik penertiban pedagang untuk relokasi tempat jualan representaif yang disiapkan Pemko Padang baru-baru ini viral di berbagai platfrom media sosial.
Perlawanan pedagang ke petugas penertiban tak terhindarkan lagi bahkan terdengar pula di video yang beredar ucapan kata kotor asli Padang.
Pegiat Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumbar Muhammad Zuhrizul mendesak Pemko Padang segera sediakan tempat berjualan bagi mereka
“Saya setuju ada pusat kuliner Padang, tapi sebelum itu selesai, Pemko Padang harus menyediakan penampungan bagi pedagang yang ditertibkan itu,”ujar Muhammad Zuhrizul yang juga Ketua TPP Desa Wisata Sumbar, Rabu 20/9-2023 kepada media di Padang.
Bahkan Muhammad Zuhrizul yang juga Insiator Gerakan Sumbar Bersih sekaligus Caleg DPR RI dari PKS, mengingatkan Walikota dan Wakil Walikota terkait nasib masyarakat pedagang yang ditertibkan itu
“Ingat Pak Hendri dan Pak Ekos, mereka warga bapak yang berdagang untuk hidup, mereka tidak mencari kaya pak. Meski tindakan bapak menertibkan mereka berdasarkan regulasi yang bapak buat juga,”ujar Metek Zuhrizul biasa tokoh pariwisata ini disapa banyak pihak di Sumbar.
Pedagang yang ditertibkan itu kata Metek Zuhrizul adalah pejuang kehidupan
“Mereka manggaleh (jualan) hanya untuk menutupi kehidupan harian dan biaya sekolah anak mereka,”ujar Metek Zuhrizul.
Pola penanganan pedagang di pinggir pantai Padang itu sebenarnya sangat didukung Metek Zuhrizul seperti apa yang dilakukan Wako Mahyeldi dulu.
“Apa yang dilakukan Pak Mahyeldi saat jadi Wako Padang bisa jadi rujukan dengan membangunkan LPC sebelum mereka di pindahkan atau adanya tempat berdagang sementara dengan tetap menjaga kebersihan tapi dengan catatan dan komitment mereka mau pindah ketika tempat berjualan ( pusat kuliner ) yang akan di bangun pemko Padang itu selesai dibangun,”ujar Zuhrizul.
Muhammad Zuhrizul sangat mengapresiasi bila adanya pusat kuliner yang mengakomodir pedagang di tepi pantai Padang agar estetika pantai lebih indah dan pedagang berjualan lebih nyaman dan tenang, termasuk juga dengan tenda – tenda yang kurang nyaman.
“Di Muaro lasak ditata lebih bagus dan pedagang semakin nyaman berjualan serta pengunjung pun lebih nyaman menikmati makanan sambil santai bersama keluarga dan kerabat merasakan hembusan angin dan mendengar deburan ombak Pantai Padang,”ujar Zuhrizul. (***)