Padang—Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru, Kementerian Kelautan dan Perikanan selaku pengelola Kawasan Taman Wisata Perairan Pulau Pieh dan sekitarnya, menguji cobakan protokol new normal ekowisata di kawasan perairan tersebut, Minggu, 28 Juni 2020.
Uji coba penerapan protokol new normal tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, tim gugus tugas covid-19 Sumbar diantaranya Yosmeri Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sumbar, dan Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial, serta akademisi Unand Prof. Werry Darta Taifur, dari dinas perhubungan, ikut serta juga Indrawadi dari Diving Proklamator Universitas Bung Hatta serta pegiat wisata terkait lainnya ikut terlibat dalam uji coba tersebut dengan operator wisata mitra LKKPN Pekanbaru Arsaloka Tour.
Dalam hantarannya sebelum berlayar, Fajar Kurniawan, Kepala LKKPN Pekanbaru menyampaikan, tujuan dilaksanakannya uji coba protokol new normal Kawasan TWP Pulau Pieh seluas 39 ribu hektar lebih itu meliputi antara lain Pulau Bando, Pulau Pieh, Pulau Air, Pulau Pandan dan Pulau Toran, antara lain adalah mensimulasikan protokol yang telah disusun, melihat kekurangan dan mengevaluasi segala sesuatunya dalam penerapan protokol tersebut.
Disebutkan Fajar bahwa sebelumnya sudah dilakukan sosialisasi tentang protokol baru tersebut melalui vidcon kepada seluruh calon peserta yang akan terlibat dalam uji coba tersebut.
Ditambahkan Fajar, kegiatan ujicoba ekowisata TWP Pulau Pieh ini sebagai tahap awal untuk melihat sejauh mana kesiapan pengelola kawasan, pemerintah daerah dan para penggiat wisata dalam implementasi protokol new normal ekowisata di dalam kawasan TWP Pieh.
“Ketika berwisata di TWP Pieh yang boleh di ambil hanya fotonya, dan yang ditinggalkan hanya jejak”, ujar Fajar mengakhiri.
Ditempat yang sama, di dermaga Arsaloka Tour kawasan Batang Arau, Wagub Sumbar Nasrul Abit dalam hantarannya menyampaikan bahwa sejak tanggal 8 Juni beberapa tempat wisata telah dibuka, dengan aturan protokol new normal, disebutkan juga bahwa wisata bahari (surfing) di Mentawai juga telah dibuka, dan hal itupun juga sudah dilaporkan ke gugus tugas covid-19 nasional.
“Adanya dukungan kerja sama dari berbagai pihak dalam mempromosikan pariwisata TWP Pulau Pieh di era new normal dengan peran masing-masing pihak untuk mengembangkan dan menghidupkan kembali sektor pariwisata di Sumatera Barat yang ikut terpukul akibat pandemi, khususnya di TWP Pulau Pieh”, harap Wagub Nasrul Abit.
Dikemas dalam bentuk one-day trip, sebelum berangkat pukul 09.00 WIB dari dermaga langsing diimplementasikan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang tercantum dalam protokol Pariwisata Alam Perairan.
Sebelumnya para peserta dan operator wisata telah dihimbau sebelumnya agar dapat memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditentukan seperti membawa Surat Keterangan Sehat, Kartu Indentitas yang Sah, Formulir Self Assesment Resiko Covid-19 yang telah diisi, Karcis Masuk KKPN (Operator Wisata), Masker Cadangan, dan Perlengkapan Pribadi.
Setelah para peserta melakukan registrasi, petugas pengelola kawasan melakukan ai Protokol New Normal Ekowisata TWP Pulau Pieh, seperti pengukuran suhu tubuh, selanjutnya diberikan masker, face shield dan tiket masuk kawasan. Sebanyak 23 peserta dibagi ke dalam 2 boat sebagai bagian dari penerapan pembatasan jumlah penumpang yang diperbolehkan yakni 50 persen dari daya muat armada, hal tersebut tampak dengan adanya tanda silang pada tempat duduk sebagai bentuk penerapan physical distancing antar peserta.
Didukung oleh cuaca yang cerah dan perairan yang relatif tenang, peserta dalam mengelilingi kawasan perairan disambut atraksi puluhan dolphin watching, seakan menyambut kedatangan tim.
Usai berkeliling, pengelola kawasan mengajak peserta untuk menikmati atraksi wisata lainnya yakni, turtle watching di Pulau Pandan. Terdapat 3 dari 6 jenis penyu di Indonesia yang dapat dijumpai disini, yakni Chelonian Mydas (penyu hijau), Eretmochelys Imbricata (penyu sisik) dan Lepydochelys Olivacea( penyu lekang).
Respon positif dari peserta dalam uji coba ini, dan sangat terkesan dengan atraksi alami yang disuguhkan dalam kawasan konservasi TWP Pulau Pieh, bahkan akademisi Unand Prof. Werry Darta Taifur langsung mempostingkan kesannya di akun fecebooknya.
Dikutib dari akun facebooknya Weryy menulis status “ Selama ini saya melihat beberapa pulau seperti satu deretan kalau berdiri dari Pantai Padang arah Samudra Indonesia. Tetapi hari in Minggu (28/6/2020) saya yang mengikuti rombongan pak Wakil Gubernur yang diinisiasi oleh LKKPN Pekanbaru, menginjakan kaki di salah satu pulau tersebut, yaitu pulau Pandan.
Pemandu tour sudah tahu betul kapan barisan ikan lumba-lumba tersebut melintas di perairan Pulau Pieh, sehingga dapat diatur rombongan harus sampai di kawasan tersebut untuk menyaksikan rombongan ikan lumba-lumba. Sungguh Allah SWT Maha Berkuasa atas alam beserta isinya. Saya sangat kagum dengan kehindahan alam laut Kawasan Taman Wisata Perairan Pulau Pieh. Demikian sebagian kutipan postingan Werry Darta Taifur dengan beberapa postingan foto-foto perjalanan.(*IM)