Bukittinggi,—-Keputusan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mendukung Kota Bukittinggi melaksanakan tatanan kehidupan baru (new normal) ternyata tidak sebatas isapan jempol belaka.
Sabtu 30/5 ini Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit lakukan ceking persiapan Kota Jam Gadang untuk New Normal, Nasrul Abit pantau beberapa titik fasilitas umum di Kota Bukittinggi.
Nasrul Abit berharap Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias bisa menjadikan Bukittinggi percontohan untuk hidup normal baru saat Covid-19 masih mewabah.
“Kita ingin memstikan apa benar-benar telah optimal dari semua sektor, utamanya dari segi agama dan perekonomian, karena Senin 1 Juni Bukittinggi memasuki sejarah baru kehidupan,”ujar Nasrul Abit.
Nasrul Abit dalam cheking itu didampingi Ketua MUI Sumbar, Buya Gusrizal Gazahar, lokasi pertama yang disambangi rumah ibadah, di mana dilakukan pengecekan terkait kesiapan protokol kesehatan Covid-19 pada Surau Buya Gusrizal dan Mesjid Mukhlishin Manggih Bukittinggi khususnya menyangkut pelaksanaan ibadah Shalat Jumat.
“Saya kira semua sudah diatur, penyediaan thermogun, physical distancingnya dijaga, berwudhu dari rumah, membawa sajadah sendiri, khotbah hanya sepuluh menit, ini bisa menjadi role model nantinya bagi kabupaten/kota lain yang bersiap lepas dari PSBB,” tutur Wagub Nasrul.
Di sektor perekonomian, tinjauan berlanjut ke Pasar Bawah, Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan, Pasar Atas dan Kawasan Pedestrian Jam Gadang. Pantauan langsung Tim MMC Diskominfo, penerapan protokol kesehatan Covid-19 memang telah dilakukan dengan menempatkan aparat keamanan disejumlah titik.
“Alhamdulillah hari ini kita lihat, persiapannya sudah cukup matang, ini sebenarnya yang diharapkan Pak Gubernur, kalau udah siap jangan setengah-setengah,” ungkap Wagub Nasrul disela kunjungannya.
Disinggung mengenai kontribusi Pemprov Sumbar terhadap penerapan tatanan normal baru di Bukittinggi, Wagub Nasrul menjelaskan bahwa Pemprov siap memberikan dukungannya.
“Untuk PCR nanti kita akan bantu, kita saling support saja, seperti Bukittinggi belum punya Rumah Sakit, manfaatkan Rumah Sakit yang ada, jadi kita tidak harus kaku,” ucapnya.
Sementara Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias mengatakan seluruh aspek terkait penerapan tatanan normal baru di Kota Bukittinggi telah dikaji dan diterapkan secara menyeluruh.
“Bahkan sampai dengan posisi mimbar di mesjid pun kami atur, harus ada jarak antara khatib dengan jamaah,” terangnya.
Selain itu Ramlan juga telah menyiapkan sanksi bagi masyarakat yang melanggar protokol Covid-19 yang telah diputuskan.
“Jika kedapatan tidak pakai masker, kami haruskan membeli tiga masker,” pungkasnya. (rilis: isc/mmc/ diskominfosb)