Padang,— Bank Nagari jadi syariah telah menjadi keputusan RUPS 2019, pada 2020 dipending hingga 2023.
Saat ini jajaran komisaris dan pemegang Bank Nagari terus meyiapkan langkah taktis untuk konversi Bank Nagari ke syariah tersebut.
Tapi dalam wacana media sosial debat bank nagari konvensial dikonversi ke syariah terus memanas di berbabagai whastapp group.
Namunx saat Silaturahmi Ustad Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS dengn Gubernur Sumbar dan OPD serta stakholder umat, Minggu 27/3/22 terkesan UAS sangat berharap Bank Nagari menjadi bank syariah.
“Semoga konversi bank daerah Sumatera Barat (Sumbar) yang konvensional menjadi bank syariah, dapat berjalan lancar dan mudah, aamiin,” ujar UAS mendoakan yang diaminin Buya Mahyeldi.
Sebelumnya pada diskusi yang dipandu Ustad Jel Fatullah, tersebut, secara panel, UAS bersama Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi dan Dewan Pakar Syariah Bank Riau Kepri Ustad Zulhendri Rais, menyampaikan cukup lugas mengenai peluang-peluang dan strategi yang diperlukan dalam upaya konversi bank syariah.
Disebutkan UAS, beberapa upaya sebagai ikhtiar yang bisa dilakukan diantaranya adalah memastikan ASN di Pemprov mengalihkan tabungannya ke syariah.
Kemudian, UAS juga menyarankan Pemprov Sumbar dan pihak terkait untuk melakukan studi banding terkait konversi bank syariah ke daerah yang telah duluan melaksanakan konversi, diantaranya ke Aceh, NTB dan negara jiran Malaysia.
“Tidak ada salahnya juga melakukan studi banding ke Aceh dan NTB bahkan negara tetangga Malaysia yang telah lebih duluan melakukan konversi bank konvensional ke bank syariah. Bahkan nasabahnya banyak dari kalangan non muslim,” kata UAS.
UAS mengajak untuk melihat pangsa pasar halal tourism, halal food sangat besar dan bahkan sudah diambil oleh negara-negara yang bukan mayoritas Islam. seperti Thailand yang memiliki halal tourism dan halal food.
Sementara Zulhendri Rais, menyampaikan dalam proses konversi bank syariah harus punya tim serta strategi yang tepat.
“Belajar dari NTB, harus ada perkembangan baru setiap bulan, harus bentuk tim. Dan, jangan terfokus pada satu produk saja seperti murabahah. Banyak produk bank syariah selain murabahah yang lebih memudahkan dan menguntungkan konsumen,” ujar Zulhendri.
Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi mengungkapkan pihaknya telah melakukan langkah-langkah persiapan konversi setahap demi setahap.
Bahkan sejumlah pondasi penguatan sebagai pendukung utama telah berjalan seperti telah adanya keputusan pemegang saham, lalu ditunjuknya bank daerah sebagai bank wakaf, serta adanya komitmen 70 persen lebih karyawan.
“Komisaris dan pemegang saham telah melakukan langkah-langkah percepatan konversi. Mudah-mudahan dengan diskusi dan silaturahim ini akan ada percepatan. Kami mohon dukungan, semoga bisa tercapai apa yang kita cita-citakan bersama,”ujar Gubernur Mahyeldi. (rian/doa/mmc)