Muhidi Hadapi Ribuan Pendemo, Tuntutan Disambut Tanpa Ricuh di DPRD Sumbar

oleh -236 Dilihat
oleh

Padang,Kliksiar– Ribuan orang dari berbagai elemen mahasiswa, BEM SI, dan masyarakat umum memadati halaman Gedung DPRD Sumatera Barat, Senin sore, 1 September 2025. Mereka datang bukan untuk membuat gaduh, melainkan menyuarakan keresahan rakyat yang selama ini terasa terabaikan oleh para pemegang kekuasaan.

Sejak siang, massa sudah berdatangan. Mahasiswa dari berbagai kampus, komunitas pemuda, pengemudi ojek online, hingga warga biasa dari sudut-sudut Kota Padang, menyatu dalam satu barisan. Mobil komando menjadi panggung orasi. Satu per satu perwakilan naik, menyampaikan tuntutan dengan suara lantang namun tetap beretika.

Tidak ada makian. Tidak ada hujatan. Yang ada hanya seruan agar para elite politik membuka mata dan telinga terhadap jeritan rakyat. Lalu lintas sempat tersendat, tapi aparat kepolisian sigap mengatur agar aktivitas warga tetap berjalan.

M Hafiz Al Habsyi, aktivis HMI, bicara soal moralitas. Menurutnya, aksi ini bukan panggung provokasi, melainkan ruang aspirasi. Ia menegaskan bahwa mahasiswa telah mengawal agar gerakan ini tidak ditunggangi oleh kepentingan yang ingin membuat negeri ini kacau.

“Kita ingin pemegang kekuasaan merasakan apa yang dirasakan rakyat. Bukan dengan anarkisme, tapi dengan intelektualitas dan etika,” kata Hafiz.

Ia juga mengingatkan agar peserta tidak terpancing provokasi. Kerusakan fasilitas negara, ujarnya, akan dibayar dengan anggaran negara, yang seharusnya bisa digunakan untuk membangun ekonomi rakyat.

“Kalau tidak ada keributan, pasti ada yang bilang aksi ini lemah. Tapi kita sudah sepakat, tujuan baik harus disampaikan dengan cara yang baik,” tambahnya.

Sekitar pukul 16.00 WIB, Ketua DPRD Sumbar Muhidi bersama wakil ketua dan seluruh ketua fraksi turun langsung menemui massa. Wakil Gubernur Vasco dan Kapolda Sumbar turut hadir. Di hadapan ribuan peserta aksi, mereka menandatangani kesepakatan tuntutan di atas materai sepuluh ribu rupiah.

Muhidi berjanji akan menyampaikan tuntutan itu kepada Presiden, DPR RI, dan lembaga terkait. Ia menyebut akan mengirimkan melalui fax, situs resmi, bahkan mengantar langsung agar tidak ada alasan tuntutan tak sampai.

“Kami akan pastikan tuntutan ini diterima dan ditindaklanjuti. Demi rakyat Indonesia, khususnya Sumatera Barat,” ujar Muhidi.

Ia juga menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada peserta aksi yang menjaga suasana tetap damai. Menurutnya, ini adalah contoh nyata budaya Ranah Minang yang menjunjung tinggi etika dan silaturahmi.

“Saya salut pada mahasiswa dan seluruh peserta aksi. Tidak ada anarkis, tidak ada kerusakan. Ini adalah bentuk aspirasi yang dewasa dan bermartabat,” katanya.

Aksi berakhir pukul 17.00 WIB. Massa dan aparat keamanan bahu-membahu membersihkan sampah di depan gedung DPRD. Beberapa peserta tampak berfoto bersama polisi, menunjukkan bahwa mereka tidak berseberangan. Tujuan mereka sama: memperbaiki sistem pemerintahan demi kesejahteraan rakyat. (Grp)