PADANG,KLIKSIAR— Di tengah riuhnya pembangunan fisik yang kerap melupakan sisi kemanusiaan, PT Semen Padang melangkah dengan cara berbeda. Lewat program Corporate Social Responsibility (CSR), perusahaan semen tertua di Indonesia ini tak sekadar menyalurkan bantuan, tapi merajut harapan. Kali ini, harapan itu berbentuk rumah layak huni untuk sang gharin Masjid Al Amin Palimo Indah penjaga rumah Tuhan yang selama ini hidup dalam keterbatasan.
Rumah mungil tipe 45 itu berdiri tegak di Komplek Palimo Indah, RW 06, Kelurahan Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, Kota Padang. Dibangun dengan material inovatif Bata Interlock (Sepablock), hunian ini bukan hanya kokoh secara struktur, tapi juga simbol kokohnya komitmen sosial perusahaan.
Peletakan batu pertama dilakukan oleh Ir. Asri Mukhtar, MM, disaksikan oleh pengurus masjid, tokoh masyarakat, dan jajaran manajemen PT Semen Padang. Dalam waktu 60 hari kalender, rumah dengan dua kamar tidur, satu kamar mandi, dan ruang tamu itu rampung. Anggaran pembangunan Rp152,6 juta. Nilai yang tak seberapa jika dibandingkan dengan nilai kemanusiaan yang terkandung di dalamnya.
Peresmian dipimpin oleh Kepala Departemen Komunikasi, Hukum, dan Perusahaan PT Semen Padang, Bapak Win Bernadino, Jumat, (12/09). Acara itu dihadiri oleh para pejabat perusahaan, mantan petinggi Semen Padang seperti Benny Wendry dan Asri Mukhtar, serta pengurus Masjid Al Amin yang diketuai oleh Bapak Benny Satria dan Bapak Suryadi Wizar.
Dalam sambutannya, Bapak Win Bernadino tak berbicara panjang, tapi cukup menyentuh.
“Rumah ini bukan sekadar bangunan. Ia adalah bentuk kepedulian kami terhadap tugas mulia yang dijalankan gharin setiap hari. Semoga rumah ini menjadi tempat istirahat yang layak, dan semoga silaturahmi antara kami dan masyarakat semakin erat.”
Tak ada seremoni mewah. Tak ada panggung besar. Tapi ada kehangatan yang nyata. Warga sekitar menyambut dengan senyum, jamaah masjid mengangguk penuh syukur. Rumah itu kini berdiri sebagai bukti bahwa tanggung jawab sosial bukan sekadar jargon, tapi tindakan nyata.
Dan PT Semen Padang, sekali lagi, menunjukkan bahwa membangun negeri bukan hanya soal semen dan beton tapi juga tentang hati. (***)