Aipda Dian Wihendro: Polisi Berhati Mulia dari Lubuk Begalung

oleh -44 Dilihat

Padang, – Di tengah hiruk-pikuk Kota Padang, seorang polisi bersahaja, Aipda Dian Wihendro, menjalankan tugasnya dengan penuh keikhlasan dan dedikasi. Dikenal akrab dengan masyarakat, Aipda Dian, atau Anam Pitok seperti yang dikenal oleh rekan-rekannya, selalu menyempatkan diri untuk melakukan kegiatan sosial di sela-sela tugasnya sebagai Kasi Humas di Polsek Lubuk Begalung.

Baru-baru ini, ketika mendapatkan laporan dari petani setempat yang kesulitan memperoleh pupuk subsidi, Aipda Dian tidak tinggal diam. Ia langsung bertindak, membawa bantuan pupuk subsidi dan mendatangi para petani yang membutuhkan. “Hampir setiap musim menanam padi, saya sering menerima keluhan dari para petani tentang sulitnya mendapatkan pupuk subsidi,” ungkapnya, kamis (27/11).

Masalah yang dihadapi para petani memang cukup kompleks. Banyak di antara mereka yang tidak tergabung dalam kelompok tani, sehingga sulit mendapatkan pupuk subsidi. Namun, Aipda Dian selalu siap membantu. “Saya langsung menampung laporan tersebut dan menindaklanjutinya secepat mungkin,” kata bintara lulusan 2003 ini.

Kepekaannya terhadap kebutuhan masyarakat tidak berhenti di situ. Aipda Dian juga rela menyisihkan sebagian gajinya untuk membeli pupuk bagi petani yang membutuhkan. “Saya juga pernah merasakan hidup yang sulit di masa kecil hingga remaja. Sebelum menjadi polisi, saya sering menjadi buruh angkut di Dermaga Muaro Padang sepulang sekolah,” kenangnya.

Sementara itu, Darlin (65), seorang petani di Kampung Jua, tidak dapat menyembunyikan rasa harunya. Saat padinya yang baru berumur tiga minggu kekurangan pupuk, Aipda Dian datang membawa bantuan. “Sejak lama, kami petani kecil kesulitan mendapatkan pupuk subsidi. Harga pupuk non-subsidi sangat mahal, mencapai 720 ribu rupiah per karung, hampir 50 persen lebih mahal dari harga subsidi,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Di balik kesederhanaannya, Aipda Dian Wihendro adalah sosok yang peka terhadap berbagai persoalan sosial. Bukan hanya masalah pupuk, ia juga terlibat dalam berbagai kegiatan lain seperti menangani stunting di wilayah Lubuk Begalung. “Harapan saya, pemerintah dapat menyelesaikan masalah pupuk yang langka dan mahal, agar jeritan kami, para petani, tidak terus berulang setiap musim tanam,” kata Darlin.

Dengan semangat dan keikhlasan, Aipda Dian Wihendro terus berjuang demi masyarakat yang lebih baik. Sikapnya yang tulus dan dedikasinya yang tinggi menjadi inspirasi bagi banyak orang di Lubuk Begalung dan sekitarnya. (***)