Bos MG Bongkar Borok Ekspor Sumbar: Komoditi Melimpah, Nama Tak Tercatat

oleh -18 Dilihat
oleh

PABUARAN,KLIKSIAR — “Sumatera Barat miskin? Bullshit!” Kalimat itu bukan sekadar provokasi, tapi pembuka dari sebuah kenyataan pahit yang diungkap pengusaha muda Marta Gunawan, atau yang lebih dikenal sebagai Bos MG, dalam podcast Top 100 Channel di KliksiarTV.

Dalam obrolan santai namun penuh daya ledak bersama Adrian “Toaik” Tuswandi, Bos MG membongkar fakta yang selama ini luput dari sorotan ratusan kontainer komoditi seperti pinang dan gambir dikirim tiap bulan dari Padang, tapi tak satu pun tercatat sebagai ekspor Sumatera Barat. Semua dokumen, karantina, dan sertifikat asal justru berasal dari Sumatera Utara.

“Pedih, bro,” ucapnya singkat, tapi dalam.

Bos MG tak berhenti di situ. Ia menyebut program 100.000 entrepreneur yang digagas pemerintah daerah sebelumnya sebagai “omon-omon” seremonial tanpa hasil. Ia juga menyoroti stagnasi pelabuhan Teluk Bayur yang seharusnya menjadi pintu ekspor Sumbar, tapi justru mandek. Akibatnya, ekspor harus transit ke Tanjung Priok dan Singapura, menambah biaya dan menghapus jejak Sumbar dari peta ekspor nasional.

“Komoditi kita luar biasa. Tapi kalau tidak dikelola oleh praktisi, ya begini jadinya,” tegasnya. Ia mengungkap bahwa permintaan pinang dari India mencapai 400 juta kilo per tahun, tapi Sumbar belum mampu menjawab tantangan itu. Ironisnya, sebagian besar pinang yang ia ekspor justru berasal dari luar Sumbar.

Dalam tayangan itu, Bos MG menyerukan agar pemerintah provinsi Sumatera Barat bangkit. Bukan dengan wacana, tapi dengan aksi nyata: buka akses pelabuhan, perkuat jaringan, dan berdayakan petani lokal.

“Jangan sampai pinang kita tumbuh di tanah sendiri, tapi nama kita hilang di pasar dunia,” tutupnya. (***)