MENTAWAI, KLIKSIAR— Laut pagi di Pelabuhan Muaro Padang tak banyak bicara, tapi tenangnya menyimpan cerita. kapal cepat Mentawai Fast bersandar gagah, siap mengantar para penumpang menembus samudra menuju Tuapejat, Sipora. Di antara mereka, satu sosok mencuri perhatian Irman Gusman, Anggota DPD RI, yang Rabu Pagi, (15/10), itu tak hanya membawa agenda dinas, tapi juga semangat kebersamaan.
Tepat pukul 07.00 WIB, kapal perlahan meninggalkan dermaga. Riuh percakapan, deru mesin, dan semilir angin laut berpadu jadi simfoni perjalanan. Irman Gusman tampak santai, duduk bersama rombongan, didampingi Kapolres Kepulauan Mentawai AKBP Rory Ratno yang sudah menanti sejak pagi.
Selama 3,5 jam pelayaran, suasana di dalam kapal tak seperti kunjungan kerja biasa. Sambil menyeruput kopi dan menikmati makanan ringan, Irman berbincang hangat dengan penumpang lain, termasuk wisatawan mancanegara yang sedang mencari ketenangan di Bumi Sikerei. Percakapan mengalir ringan: tentang ombak, hutan tropis, dan keramahan masyarakat Mentawai.
“Mentawai ini luar biasa. Tak heran banyak wisatawan datang ke sini, mencari keindahan yang belum tersentuh,” ucap Irman, tersenyum kepada seorang turis yang duduk di sebelahnya.
Di dek kapal, Irman berinisiatif mengajak rombongan dan wisatawan berfoto bersama. Laut biru jadi latar, senyuman jadi bingkai. Momen itu bukan sekadar dokumentasi, tapi simbol: bahwa wakil rakyat tak harus selalu kaku dan formal. Ia bisa hadir, menyapa, dan berbagi ruang dengan siapa saja.
Mentawai Fast terus melaju, membelah lautan Hindia. Langit cerah seolah ikut mengantar rombongan menuju pulau yang dikenal dengan budaya adat dan alamnya yang memesona. Sekitar pukul 10.30 WIB, kapal bersandar di Pelabuhan Laut Tuapejat. Sambutan hangat menanti: Bupati Kepulauan Mentawai Rinto Wardana Samaloisa, jajaran Forkopimda, dan tarian tradisional Mentawai menyambut dengan sukacita.
Dentuman musik dan gerak penari berpakaian khas Mentawai menggambarkan satu hal: kebanggaan. Bahwa kedatangan wakil dari Senayan bukan sekadar kunjungan, tapi bentuk pengakuan.
Kunjungan kerja ini menjadi awal dari sejumlah agenda penting Irman Gusman di Mentawai. Tapi jauh sebelum rapat dan pertemuan dimulai, perjalanan pagi itu sudah memberi kesan mendalam. Bukan hanya tentang jarak yang ditempuh, tapi tentang kedekatan yang dibangun.
“Mentawai bukan hanya indah, tapi punya potensi besar. Tugas kita adalah memastikan daerah ini mendapat perhatian dan dukungan penuh,” ujar Irman sebelum melanjutkan agenda berikutnya.
Laut kembali tenang. Kapal sudah bersandar. Tapi bagi Irman Gusman, pelayaran itu bukan sekadar perjalanan dinas. Ia adalah refleksi: tentang Indonesia yang luas, tentang pulau-pulau yang menunggu disentuh, dan tentang rakyat yang ingin didengar. (***)