Menjaga Negeri dari Pelosok Mentawai Bhabinkamtibmas Menyapa Masyarakat dengan Himbauan, Edukasi, dan Harapan

oleh -52 Dilihat
oleh

Mentawai, — Di sudut-sudut Kepulauan Mentawai, ketika riuh kota tak terdengar dan suara ombak lebih lantang dari deru mesin, para Bhabinkamtibmas hadir bukan sekadar sebagai polisi. Mereka adalah sahabat, penggerak, dan pelindung masyarakat di garis terluar Indonesia.

Dari Muntei hingga Matobe, para Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat itu turun langsung menyapa warga. Mereka datang membawa pesan damai, ajakan bercocok tanam, larangan judi online dan narkoba, serta peringatan akan bencana alam. Semuanya dilakukan dengan pendekatan personal yang lembut namun mengakar.

Briptu Muhammad Sukri di Desa Muntei mengajak masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan, sembari memberikan edukasi kesiapsiagaan terhadap gempa dan tsunami. Di Desa Sirilogui, Aipda Sepril Ginting mengingatkan warga pesisir agar tidak tergoda menambang tanpa izin atau merusak ekosistem dengan menangkap penyu.

Di Desa Saliguma dan Cimpungan, ketahanan pangan menjadi tema utama. Warga diajak menanam, mengelola pekarangan, dan menolak pengaruh negatif dari luar. Bhabinkamtibmas menyampaikan dengan hangat bahaya kenakalan remaja, kekerasan rumah tangga, dan pelecehan seksual.

Brigpol Ade Saputra di Matobe bahkan melibatkan tokoh adat dan tokoh agama dalam program “Jumat Curhat”, serta membuat meme untuk menyampaikan pesan-pesan kamtibmas dengan cara yang mudah diterima masyarakat.

Kegiatan sambang dan Door to Door System (DDS) tidak hanya memperkuat kehadiran polisi di tengah masyarakat, tapi juga mempertebal rasa saling percaya antara warga dan aparat.

Kapolres Kepulauan Mentawai, AKBP RORY RATNO A., S.E., M.M., M.Tr.Opsla, menyampaikan bahwa peran Bhabinkamtibmas merupakan wajah humanis Polri yang paling dekat dengan masyarakat.

 “Kami ingin kehadiran Bhabinkamtibmas tidak hanya menciptakan rasa aman, tapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat dalam menjaga lingkungan, menjauhi kejahatan, dan mendukung program pemerintah. Ini bagian dari cara kita merawat Indonesia dari pinggiran,” ujarnya pada Kamis, (25/4).

Langkah-langkah kecil ini mungkin tak masuk headline besar di kota, namun di pelosok Mentawai, merekalah penjaga tenang yang bekerja dalam senyap demi ketenangan masyarakat. Di sanalah polisi bukan sekadar seragam — mereka adalah bagian dari hidup warga.

(Kdf)