MENTAWAI,KLIKSIAR — Laut Mentawai kembali menguji batas kemanusiaan. Senin pagi (14/7/ 2025), sebuah kapal terbalik di perairan Pulau Pagai, Kepulauan Mentawai. Kejadian ini langsung menyita perhatian publik: siapa yang ada di atas kapal, dan bagaimana nasib mereka?
Sumber utama informasi datang dari Kepala Kantor SAR Mentawai, Rudi. Ia menjadi sosok sentral dalam operasi penyelamatan yang berlangsung sejak malam kejadian.
“Tadi malam kami evakuasi tujuh orang. Pagi ini ada sepuluh penumpang lagi berhasil ditemukan selamat. Satu orang masih dalam pencarian,” tegas Rudi, Selasa siang, 15 Juli 2025.
Rudi juga memastikan bahwa Tim SAR Gabungan tidak hanya fokus pada pencarian di laut yang terus memburuk, tapi juga melakukan evakuasi terhadap korban selamat dari Pelabuhan Pasapuat, Kecamatan Pagai Utara, menuju Pelabuhan Tuapejat.
Nama-nama yang Dicari Sejak Kemarin
Informasi yang sempat beredar pada hari Senin menyebutkan bahwa ada 11 penumpang hilang. Satu di antaranya adalah anggota DPRD Mentawai, menambah bobot perhatian publik atas tragedi ini. Berikut daftar penumpang yang dilaporkan hilang:
– Simbeksin (BKPSDM)
– Kevin (keponakan Simbeksin)
– Viktor (DPKP)
– Wike (DPKP)
– Sudarmono (PUPR)
– Adolf Sakerebau
– Isar (DPRD Mentawai)
– Tesa (anak Isar)
– Roroi
– Seorang anak perempuan (identitas belum jelas)
– Guntur Saleleubaja (DPKP)
Warga Bergerak: 9 Orang Ditemukan
Selasa pagi menjelang siang, kabar baik datang dari Guluk-Guluk, pesisir Mentawai. Warga setempat menemukan 9 penumpang yang semula dilaporkan hilang, dalam kondisi yang beragam ada yang terluka, ada yang lemah, dan beberapa dalam kondisi trauma. Di antaranya adalah anggota DPRD, Isar, yang ditemukan dengan luka-luka setelah berjuang menyelamatkan anak-anak.
Nama-nama yang berhasil dievakuasi:
– Simbet
– Wike
– Adolf Sakerebau
– Victor Tobing
– Sartono (mengeluh sakit di bagian punggung)
– Kelvin
– Isar
– Tesalonika
– Toroiji
– Wita (anak-anak, dalam kondisi lemah dan luka ringan)
“Kesembilan korban ini ditemukan oleh warga dan langsung dievakuasi dari pantai Guluk-Guluk. Kondisi sebagian dari mereka masih dalam pemantauan medis,” tambah Rudi.
Satu korban masih belum ditemukan. Tim SAR Gabungan, bersama masyarakat dan relawan, masih menyisir lautan dengan segala keterbatasan cuaca dan medan. (***)