Padang, —- Macet dan antri berjam-jam sepanjang malam di SPBU di banyak daerah di Sumbar menjadi fakta BBM jenis solar sulit didapat.
Apakah karena kuata tak mencukupi atau karena solar subsidi diperebutkan oleh kendaraan yang tak berhak menurut regulasinya.
Ini kata Pengusaha Migas Sumbar, Ketua Ikatan wartawan Online Sumbar Khadafi Azwar lewat chatnya menjelaskan soal solar langka dan SPBU diserbu bus, truk dan juga mobil pribadi merek Pajero dan Fortuner sebulan terkahir ini.
“Wewenang penambahan kuota BBM bersubsidi itu adanya di BPH Migas brooo. Bukan di PT Pertamina, Patra Niaga. Pertamina dan Patra Niaga itu tugasnya hanya mendistribusikan BBM Bersubsidi ke masyarakat berdasarkan alokasi yg telah ditetapkan oleh BPH Migas per triwulan,” ujar Khadafi di akun facebook @toaikpanyalai Minggu 27-3-2022.
Kekinian kata Khadafi Azwar alokasi Bio Solar tiap-tiap propinsi dipotong 10% sd 25% oleh BP Migas karena kenaikan BBM dunia.
“Sedangkan penyebab antrian solar di SPBU itu cuma Panic Buying di masyarakat akibat tingginya kenaikan harga BBM Non Subsidi. Seharusnya mobil-mobil sekelas Pajero dan Fortuner itulah yg dilarang mengisi Biosolar,” ujar Khadafi.
Jadi aneh dan miris kata Khadafi kalau mobil mewah berebut solar dengan nelayan
“Masa bisa beli mobil Rp 500 jtaan ikutan ngantri beli BBM bersubsidi, kasihan sama UMKM dan Nelayan yang betul-betul menggantungkan hidupnya dari Biosolar itu,” ujar Khadafi. (rian)
