Warung P&D Hadapi Masa Sulit Mei-Juli, Daya Beli Masyarakat Melemah

oleh -188 Dilihat
oleh

Padang, Kliksiar – Memasuki periode Mei hingga Juli, para pelaku usaha warung P&D harus bersiap menghadapi tantangan berat. Daya beli masyarakat diperkirakan melemah, dipengaruhi oleh prioritas kebutuhan lain yang lebih mendesak, terutama persiapan memasuki tahun ajaran baru anak-anak mereka.

Julius Cesar, pemilik toko makanan dan minuman ringan di dekat kantor lurah Kalumbuk, merasakan imbasnya. Pria yang akrab disapa Om Iyus atau Pak Kadai ini mengungkapkan bahwa sepanjang Mei, transaksi jual beli di tokonya turun 20 hingga 30 persen.

“Untuk bulan Juni ini memang sudah terlihat ada penurunan, meski belum terlalu drastis,” ungkapnya. Menurut analisa Om Iyus, pola ini terjadi hampir setiap tahun, di mana pelanggan lebih mengutamakan kebutuhan sekolah anak dibanding pengeluaran lain.

Sebagai langkah antisipasi, dirinya mulai menekan belanja rumah tangga serta fokus pada stok barang yang lebih mendesak. “Semoga penurunan daya beli kali ini tidak separah tahun lalu,” harapnya.

Fenomena yang sama dirasakan oleh Syawaluddin, penjual pakan ternak. Ia mengungkapkan bahwa sejak Mei hingga awal Juni, transaksi jual beli terus melemah.

“Seperti tahun lalu, Mei hingga Juli memang masa sulit. Namun mulai banyak masyarakat yang kembali ke hobi lama seperti beternak ikan dan ayam, ini sedikit membantu kestabilan penjualan,” kata pria 54 tahun yang memiliki toko pakan ternak di dekat sate Cipta Rasa Kalumbuk.

Meski demikian, para pedagang tetap berharap daya beli masyarakat tidak turun terlalu dalam, agar roda ekonomi kecil tetap berputar.

(Adh)