Padang,Kliksiar– Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi momok menakutkan akhir-akhir ini. Tak hanya pekerja yang risih, pemerintah pun harus bekerja lebih ekstra untuk mengatasinya.
Kondisi suram dan penuh tantangan dunia kerja tersebut menjadi perhatian khusus Balai Latihan Kerja (BLK) yang kini beradaptasi dengan nama Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Padang.
“Kondisinya memang mengkhawatirkan karena semakin terbatasnya lapangan kerja, sementara angka pencari kerja terus bertambah. Tetapi dengan berkolaborasi dan menghilangkan ego sektoral, kita bisa atasi bersama,” ujar Kepala BPVP Padang, M. Yasir, di Padang, Senin (23/12).
BPVP Padang akan beradaptasi dengan kondisi kekinian dunia kerja. Tiga hal yang selalu menjadi pegangan untuk menjaga kualitas pembekalan yang diberikan adalah minat peserta, sarana dan SDM yang dimiliki BPVP, serta kebutuhan pasar kerja.
Saat ini, seluruh BPVP mendapatkan peningkatan target yang berlipat ganda, meskipun dengan anggaran yang terbatas. Bila selama ini rata-rata memberikan pembekalan kepada lima sampai enam ribu orang, tahun depan ditargetkan lebih dari 40 ribu orang.
“Angkanya cukup besar. Satu sisi ini berat, tetapi bagi kami ini sebuah tantangan. Mudah-mudahan dengan pemetaan wilayah dan potensi yang tepat serta koordinasi antarlembaga yang makin solid, semuanya bisa terlaksana,” ujar Yasir.
Meski baru menjabat tiga bulan sebagai Kepala BPVP dengan cakupan Sumbar-Jambi, Yasir menyebut dengan potensi lokal Sumbar, terutama di bidang pariwisata, pihaknya bisa memberikan kontribusi yang signifikan.
Bagi usia kerja yang membutuhkan pelatihan untuk 12 bidang kerja plus, jangan menyia-nyiakan peluang di BPVP. Selain program pelatihan yang diberikan secara gratis, juga dilakukan pembinaan kemandirian atau dijembatani dengan dunia usaha.
Dalam rangka mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, BPVP Padang juga akan fokus pada peningkatan kualitas tenaga kerja melalui pelatihan vokasi yang lebih tepat sasaran.
Program ini mencakup skilling, upskilling, dan reskilling untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja di pasar kerja. Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam bidang ketenagakerjaan, bertujuan untuk meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
“Dengan kebijakan ini, kami berharap dapat menjawab kebutuhan industri, mendukung prioritas Presiden dan Wakil Presiden, serta meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia,” kata Yasir.
(Grp)