Padang,Kliksiar– Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, kembali menjadi sorotan setelah aksinya menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di Flyover Kelok 9 viral di media sosial. Dalam video yang beredar, Mahyeldi turun langsung ke lokasi dan meminta pedagang untuk tidak berjualan di sepanjang jalan layang yang menghubungkan Sumbar dengan Riau.
“Jalan pak, jangan jualan di sini,” ujar Mahyeldi kepada seorang pedagang yang menggunakan becak motor. Tak hanya itu, warung-warung yang berdiri di flyover juga mendapat peringatan dari orang nomor satu di Sumbar tersebut.
Langkah tegas Mahyeldi mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, selama ini aktivitas jualan di Flyover Kelok 9 seolah dibiarkan tanpa tindakan nyata. Padahal, keberadaan pedagang di lokasi tersebut tidak hanya mengganggu kelancaran lalu lintas, tetapi juga berisiko tinggi terhadap keselamatan jiwa jika terjadi kecelakaan.
Ketua Dewan Penasehat DPD ASITA Sumbar, Zuhrizul, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Mahyeldi dalam menertibkan PKL di Kelok 9.
“Selain untuk menjaga estetika dan keindahan Kelok 9 yang sudah mendunia, yang lebih penting adalah keselamatan nyawa, baik bagi pedagang maupun wisatawan yang duduk di kedai-kedai tepi jurang. Musibah tidak ada yang tahu, tugas kita adalah mewaspadainya,” ujar Zuhrizul, Kamis (5/6/2025).
Ia berharap para pedagang memahami niat baik Gubernur Sumbar yang bertujuan untuk keselamatan dan kepentingan bersama.
Tak hanya itu, Zuhrizul juga menyoroti peran PLN dalam masalah ini. Ia mengingatkan agar perusahaan listrik negara tidak hanya memikirkan pemasukan, tetapi juga mempertimbangkan aspek keselamatan bagi pedagang dan pengunjung.
“Jangan hanya pikirkan uang masuk, tapi abaikan keselamatan masyarakat. Kami meminta Gubernur Sumbar segera membuat surat ke Dirut PLN Pusat terkait hal ini. Jangan sampai pemerintah malah memfasilitasi sesuatu yang berpotensi membahayakan masyarakat,” tegasnya.
Menurut Zuhrizul, pedagang di Kelok 9 diduga menggunakan listrik dan air PDAM tanpa regulasi yang jelas. Hal ini perlu mendapat perhatian serius agar tidak menimbulkan risiko lebih besar di kemudian hari.
Dengan langkah tegas Mahyeldi dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan Kelok 9 tetap menjadi ikon wisata Sumbar yang aman, nyaman, dan bebas dari potensi bahaya bagi masyarakat serta wisatawan.
(***)






