OSO Letakkan Batu Pertama Revitalisasi Hotel Bumi Minang: Cinta yang Tak Pernah Usai untuk Ranah Minang

oleh -278 Dilihat
oleh

PADANG,KLIKSIAR— Di tengah lesunya gairah investasi di Sumatera Barat, satu nama kembali menggetarkan ruang publik: *Osman Sapta Odang*, tokoh nasional berdarah Minang, yang dikenal dengan gelar adat *Dt Bandaro Sutan Nan Kauo*. Minggu lalu, ia resmi mengambil alih Hotel Bumi Minang (HBM), ikon perhotelan yang sempat redup di jantung Kota Padang.

Senin, 20 Oktober 2025, OSO menandai langkah besarnya dengan meletakkan batu pertama revitalisasi HBM. Bukan sekadar seremoni, tapi simbol kebangkitan ekonomi dan kebanggaan budaya Minangkabau.

“Alhamdulillah, Pak Datuk OSO mentake over Hotel Bumi Minang dan memulai rehabilitasi. Terima kasih, Pak Datuk, atas ikhtiar mengembalikan kebanggaan dunia perhotelan Sumbar,” ujar *Dr. H. Febby Dt Bangso*, tokoh pariwisata dan budayawan Sumatera Barat, Selasa (21/10).

Febby, yang juga doktor pariwisata, tak menyembunyikan kekagumannya. Baginya, investasi OSO bukan sekadar bisnis, tapi oase di tengah gurun.

“Ini bukan setetes air di padang tandus. Ini sumur mata air di ladang pasir yang gersang dan berdangkang,” katanya, menggambarkan betapa langkanya tokoh nasional yang mau kembali menanam harapan di tanah leluhur.

Faktanya, dalam belasan tahun terakhir, minat investasi swasta di Sumatera Barat nyaris stagnan. Pertumbuhan ekonomi (PE) daerah hanya menyentuh angka 3,9 persen terendah di Sumatera.

“Pak OSO memulainya kemarin. Ini harapan besar bagi para perantau dan tokoh Minang yang sukses di luar sana. Kita butuh keberanian seperti ini agar ekonomi Sumbar bisa dikatrol di atas rata-rata nasional,” tegas Febby.

Revitalisasi HBM diyakini akan membuka lapangan kerja, menggerakkan UMKM, dan mendorong sektor industri pendukung lainnya. Lebih dari itu, OSO telah memberi contoh: bahwa cinta pada kampung halaman bisa diwujudkan lewat investasi nyata.

“Terima kasih kepada Mak Datuk OSO atas ikhtiar ini. Semoga sahabat-sahabat beliau dan mitra kerjanya berebut berinvestasi di Sumbar,” ujar Febby.

Ia berharap langkah OSO menjadi pintu pembuka bagi pengusaha nasional lain untuk menanamkan modal di sektor pariwisata dan beyond. Karena Sumatera Barat bukan hanya tanah adat, tapi juga tanah harapan. (***)