Padang,Kliksiar– Teluk Buo, yang terletak di Kelurahan Teluk Kabung Tengah, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, semakin mencuri perhatian wisatawan. Berjarak sekitar 23 kilometer dari pusat kota, kawasan ini menawarkan panorama laut yang tenang, pasir putih yang lembut, serta hutan mangrove yang masih alami.
Keindahan alam Teluk Buo menjadikannya destinasi wisata bahari yang potensial. Pemerintah dan masyarakat setempat kini tengah mengembangkan wilayah ini sebagai desa wisata unggulan. Salah satu daya tarik utama adalah Kupi Batigo, sebuah kafe sekaligus tempat liburan yang nyaman untuk keluarga.
Kupi Batigo bukan sekadar tempat menikmati kopi. Kafe ini menghadirkan pengalaman wisata menyeluruh yang memanjakan pengunjung. Wisatawan bisa menikmati kopi di tepi laut, menginap di homestay tepi pantai, hingga menjajal berbagai aktivitas alam seperti snorkeling, hiking, dan memancing.
“Teluk Buo bukan sekadar pantai. Ini tempat belajar, bersantai, dan mencintai alam,” ujar Yulviadi Adek, pemilik Kupi Batigo, Kamis (29/5/2025).
Homestay yang tersedia menawarkan harga mulai Rp250.000 per malam. Pengunjung bisa menikmati hidangan khas seperti rimih-rimih, olahan karang kecil yang dibeli dari warga lokal dan disiram dengan saus Padang yang gurih.
Selain keindahan alam, Teluk Buo juga menyuguhkan pemandangan matahari terbenam yang memukau, menjadikannya tempat favorit bagi wisatawan yang ingin menikmati senja sambil menyeruput kopi hangat.
Lokasi Teluk Buo sangat strategis. Jaraknya hanya 3 kilometer dari kantor kecamatan dan 30 kilometer dari pusat pemerintahan kota. Akses menuju lokasi pun cukup mudah dijangkau oleh wisatawan lokal maupun luar daerah.
Tak hanya sebagai tempat rekreasi, Teluk Buo juga mengedepankan nilai edukasi lingkungan. Pengelola mulai menawarkan paket wisata edukatif, seperti penanaman mangrove dan kerajinan berbasis hasil laut. Program ini melibatkan masyarakat sekitar untuk meningkatkan kesadaran ekologis.
“Teluk Buo mengajarkan kepedulian terhadap lingkungan dan mendukung ekonomi lokal. Kami ingin kawasan ini menjadi desa wisata berkelanjutan,” jelas Yulviadi.
Meski memiliki potensi besar, Yulviadi menilai fasilitas wisata masih perlu perbaikan. Ia berharap pemerintah memberikan perhatian lebih agar pengembangan berjalan optimal.
“Masih banyak warga yang belum sadar potensi Teluk Buo. Kami berharap pemerintah ikut mendorong pengembangannya,” ujarnya.
Teluk Buo juga masuk dalam 100 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, sebuah penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang menyoroti desa wisata unggulan di Indonesia.
Menurut Yulviadi, pengembangan Teluk Buo sejalan dengan program unggulan Wali Kota Padang, Fadly Amran, yakni Jelajah Padang. Ia optimistis, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat akan menjadikan Teluk Buo sebagai primadona wisata bahari dan keluarga di Sumatera Barat.
(***)






