*JAKARTA* – Tradisi mudik Lebaran selalu menjadi momen yang dinanti jutaan masyarakat Indonesia. Tahun ini, mudik 2025 diprediksi akan lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya, dengan cuti bersama selama 11 hari, mulai 28 Maret hingga 7 April 2025. Prediksi Kementerian Perhubungan menunjukkan bahwa peserta mudik tahun ini mencapai 146,48 juta orang. Jumlah ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah untuk menjamin kelancaran, keamanan, dan kenyamanan masyarakat dalam perjalanan pulang ke kampung halaman.
Komisi V DPR-RI, melalui mitra kerjanya seperti Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, BMKG, dan Basarnas, mendorong persiapan yang lebih matang dan manajemen yang lebih baik untuk menghadapi arus mudik tahun ini. Anggota Komisi V DPR-RI, Zigo Rolanda, SE., MM., menegaskan bahwa kesiapan infrastruktur, rekayasa lalu lintas, dan pelayanan yang profesional adalah kunci sukses mudik 2025.
Zigo Rolanda meminta Kementerian Pekerjaan Umum mempercepat perbaikan jalan dan jembatan di jalur-jalur strategis yang menjadi rute utama mudik, seperti Lintas Sumatera di perbatasan Jambi-Sumbar, jalur Tanjung Baliak-Koto Alam di Kabupaten Limapuluh Kota, dan Jalan Nasional Lubuk Silasih Kabupaten Solok-Kerinci. Proyek jalan tol seperti Tol Padang–Pekanbaru seksi Sicincin–Padang juga didorong untuk dapat fungsional selama mudik.
“Infrastruktur yang dalam kondisi mantap akan sangat membantu masyarakat dalam menikmati mudik yang aman dan nyaman,” kata Zigo. Ia juga menekankan pentingnya penyelesaian infrastruktur darurat untuk memastikan arus mudik tetap lancar.
Kementerian Perhubungan diharapkan mampu menyediakan transportasi yang layak untuk masyarakat, baik darat, laut, maupun udara. Program mudik gratis harus memastikan armadanya memenuhi standar keselamatan. “Kita tidak ingin keselamatan diabaikan hanya karena ini program gratis,” tegas Zigo.
Selain itu, pelayanan di pelabuhan, bandara, dan terminal harus profesional dan transparan. Isu harga tiket pesawat yang mahal juga menjadi perhatian utama. Pemerintah diharapkan mengoptimalkan kebijakan subsidi dan diskon pajak untuk menekan harga tiket sehingga terjangkau bagi masyarakat.
BMKG terus didorong untuk memantau dan merilis informasi cuaca secara real-time agar masyarakat dapat mengantisipasi kondisi perjalanan mereka. Dengan informasi cuaca yang akurat, langkah-langkah pencegahan risiko dapat dilakukan lebih efektif.
Sementara itu, Basarnas diharapkan bersiaga penuh untuk mendukung kelancaran mudik, terutama dalam situasi darurat yang memerlukan penanganan cepat.
Komisi V DPR-RI menegaskan bahwa keberhasilan mudik tahun ini akan diukur dari tingkat kecelakaan yang minim, kelancaran lalu lintas, dan kenyamanan pelayanan. “Kita harus menciptakan mudik yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, karena ini adalah tradisi yang sangat bermakna bagi masyarakat,” ujar Zigo.
Melalui sinergi semua pihak, mudik 2025 diharapkan tidak hanya menjadi perjalanan pulang kampung yang lancar tetapi juga momen yang membawa kebahagiaan bagi jutaan keluarga di seluruh Indonesia. (***)