*PADANG* – Kecelakaan yang menewaskan seorang siswi SMA, Dea ND, (18) warga Kampung Pinang, Kelurahan Bungus Timur, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, pada 3 Februari, diduga oleh unit laka lantas Polresta Padang disebabkan oleh pasir dan cangkang yang berserak. Namun, hal ini diklarifikasi oleh Arif, yang biasa membantu masyarakat di bundaran lokasi kecelakaan, dan Febi, seorang satpam PT. CP.
Mereka menyatakan bahwa sebelum kecelakaan yang menewaskan siswi SMA, juga telah terjadi beberapa kecelakaan lain, termasuk kecelakaan ringan, yang bukan disebabkan oleh pasir atau cangkang, melainkan karena jalan berlubang dan bahu jalan yang terlalu tinggi.
“Kalaupun ditemukan pasir dan cangkang di lokasi kecelakaan, itu diambil oleh masyarakat untuk menutup darah yang terserak dari tepi jalan, atau tepatnya dekat parit,” jelas Arif, yang biasa mengatur jalan dekat lokasi kecelakaan.
Febi, seorang satpam setempat, menambahkan bahwa lokasi tersebut sering mengalami kecelakaan karena jalan berlubang dan bahu jalan yang terlalu tinggi. “Pemda tidak peduli, padahal hampir setiap minggu ada yang jatuh,” kata Febi.
Mereka menegaskan bahwa isu atau praduga kecelakaan disebabkan oleh pasir dan cangkang harus diluruskan agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan tertentu.
“Kami yakin ini akan dimanfaatkan orang lain dengan alasan masyarakat. Himbauan Kanit Laka Lantas agar masyarakat hati-hati juga harus didukung oleh pemda dengan memperbaiki jalan. Kasihan Pak Polisi yang selalu menghimbau masyarakat, tapi pemda tidak mendukung untuk perbaikan jalan,” ujar masyarakat setempat.
Masyarakat berharap agar pemerintah setempat tidak hanya menyalahkan pengusaha yang bergerak di bidang pengangkutan pasir, cangkang, dan batu bara saja, tetapi juga memperhatikan infrastruktur daerah.
“Pemda harus introspeksi agar kecelakaan dapat dikurangi di lokasi kami ini,” tutup masyarakat setempat. (nov)