Padang – Jumat sore yang panas berubah menjadi hari yang menentukan bagi jajaran Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sumbar. Informasi dari masyarakat tentang sebuah mobil hitam yang diduga membawa narkotika dari Padang menuju Batusangkar langsung memicu pergerakan tim di lapangan. Hasilnya, empat pemuda dibekuk, 47 paket besar ganja disita, dan jaringan yang berusaha beroperasi dalam senyap kini terkuak.
Pembuntutan Hingga Lubuk Alung
Tak butuh waktu lama bagi tim Ditresnarkoba untuk mengidentifikasi mobil target. Kendaraan itu melaju di Jalan Adinegoro, Kota Padang, sebelum akhirnya berhasil dihentikan di Jalan M. Yamin, belakang Pasar Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman.
Di dalam mobil Daihatsu Xenia hitam bernopol BA 1724 RM, polisi menemukan dua pria muda, masing-masing YYP (26) dan BD (22), warga Kabupaten Tanah Datar. Dari penggeledahan awal, ditemukan lima paket besar ganja yang tersimpan di dalam kendaraan, bersama dengan dua unit ponsel pintar.
Namun, pengakuan keduanya membuka fakta baru. Mereka menyebut bahwa beberapa paket telah mereka serahkan kepada dua orang lainnya di Komplek Wisma Indah Lestari, Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Polisi tak menunggu lama untuk bergerak ke lokasi berikutnya.
Karung Ganja di Dapur dan Kamar Mandi
Di lokasi kedua, dua pemuda lain, MA (20) dan AD (20), berhasil diamankan di sebuah rumah yang menjadi tempat penyimpanan narkoba. Saat polisi menggeledah kediaman mereka, dua karung besar berisi 42 paket ganja ditemukan tersembunyi di dalam rumah—23 paket terselip di bawah kompor dapur, sementara 19 lainnya tersembunyi di kamar mandi.
Selain ganja dalam jumlah besar, petugas juga menemukan dua unit ponsel, yang diduga digunakan untuk komunikasi dalam transaksi narkotika.
Jaringan Narkoba Dalam Radar Polisi
Direktur Reserse Narkoba Polda Sumbar, Komisaris Besar Polisi Nico A Setiawan, menegaskan bahwa pengungkapan ini baru permulaan. Polisi masih melakukan pengembangan untuk menelusuri lebih jauh siapa saja yang terlibat dalam jaringan ini.
“Kami akan terus memburu pelaku lainnya dan memastikan Sumbar bersih dari jaringan narkoba. Masyarakat yang memiliki informasi terkait peredaran narkoba diharapkan segera melapor kepada pihak kepolisian,” tegasnya.
Perang Melawan Narkoba: Semua Harus Bergerak
Kasus ini menjadi pengingat bahwa peredaran narkoba terus mencari celah, dan setiap individu berisiko terjerat jika tidak berhati-hati. Pihak kepolisian berharap kerja sama dari masyarakat untuk memerangi narkotika, yang tak hanya merusak generasi muda tetapi juga menimbulkan efek sosial yang lebih luas.
Ditresnarkoba Polda Sumbar memastikan bahwa penyelidikan terhadap kasus ini masih terus berjalan, dengan harapan mengungkap siapa di balik jaringan pengedar yang mencoba beroperasi di wilayah Sumatera Barat. (***)