Padang – Di tengah riuhnya aksi demonstrasi mahasiswa yang berlangsung di halaman depan Mapolda Sumbar pada Senin, 21 April 2025, Gubernur Sumatera Barat, yang akrab disapa Buya, menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga etika dalam menyampaikan aspirasi. Ia menekankan bahwa dialog adalah jembatan terbaik untuk menyuarakan pendapat, sementara narkoba adalah ancaman yang harus dijauhi oleh generasi muda.
Menanggapi aksi mahasiswa yang mengkritisi 100 hari kerja Kapolda Sumbar, Gubernur menyayangkan penolakan terhadap ajakan dialog yang telah ditawarkan oleh Kapolda. Menurutnya, Sumatera Barat, dengan falsafah masyarakatnya yang ramah dan intelektual, seharusnya menjadikan dialog sebagai cara utama dalam menyampaikan gagasan.
“Cara yang terbaik itu adalah dengan dialog. Apalagi, Bapak Kapolda sangat terbuka untuk menerima masukan. Ini adalah kesempatan yang seharusnya dimanfaatkan,” ujar Gubernur Sumbar dengan nada penuh harap.
Ia juga mengingatkan bahwa demonstrasi di jalanan, meskipun merupakan hak konstitusional, memiliki potensi untuk mengganggu ketertiban umum. Dalam alam demokrasi, penyampaian pendapat harus tetap berlandaskan aturan dan pedoman yang telah ditetapkan.
“Kita harapkan kepada para intelektual, para mahasiswa, atau siapa saja, untuk mematuhi aturan dan pedoman yang memang sudah ditetapkan oleh pemerintah kita dalam menyampaikan pendapat,” tegasnya.
Lebih jauh, Gubernur menyoroti temuan bahwa salah seorang demonstran positif menggunakan narkoba jenis ganja. Ia menyampaikan keprihatinannya dan mengingatkan bahwa generasi muda adalah harapan bangsa yang tidak boleh dirusak oleh narkoba.
“Narkoba adalah jalan kehancuran. Generasi muda, khususnya mahasiswa, harus menjauhi segala bentuk narkoba dan zat adiktif lainnya. Kalian adalah harapan bangsa, dan masa depan negeri ini ada di tangan kalian,” pesannya dengan penuh ketegasan.
Gubernur juga berharap agar generasi muda Minangkabau dapat menjadi teladan dalam menyampaikan aspirasi secara bertanggung jawab, tanpa melupakan nilai-nilai moral dan budaya yang telah menjadi identitas Sumatera Barat.
Dengan pesan ini, Gubernur Sumbar mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama mahasiswa, untuk menjadikan dialog sebagai alat perubahan dan menjauhi narkoba sebagai bentuk tanggung jawab terhadap masa depan bangsa. (Grp)