*PADANG* – Sidang Paripurna DPRD Sumatera Barat pada Senin (17/3) diwarnai interupsi dari Anggota Komisi IV DPRD Sumbar, Muzli M. Nur. Ia dengan tegas memperjuangkan agar ruas jalan Tapus-Muaro Sungai Lolo masuk dalam dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Sumbar 2025–2045.
Muzli menilai keberadaan jalan tersebut sangat penting untuk menunjang perekonomian, pendidikan, dan akses kesehatan masyarakat di Pasaman dan Pasaman Barat. “Jika tidak masuk RTRW, maka pembangunan dan pemeliharaannya tidak akan memiliki dasar alokasi anggaran di masa depan,” ujarnya kepada media, Selasa (18/3).
Ruas jalan Tapus-Muaro Sungai Lolo menjadi akses utama bagi tiga nagari—Nagari Tapus, Nagari Muaro Sungai Lolo, dan Nagari Rabi Jonggor—yang mayoritas penduduknya bergantung pada sektor pertanian dan perdagangan.
Muzli juga mengingatkan bahwa pada tahun 2020, jalan ini sempat mendapat alokasi anggaran untuk perbaikan, tetapi kelanjutannya terhenti karena belum tercantum dalam RTRW terbaru. Dalam interupsinya, ia mendesak Kemendagri untuk mempertimbangkan usulan tersebut saat mengevaluasi Ranperda RTRW Sumbar.
“Pembangunan daerah harus berpihak pada kebutuhan rakyat. Jalan adalah urat nadi ekonomi yang tidak boleh diabaikan,” tegasnya. Muzli berharap pengajuan jalan Tapus-Muaro Sungai Lolo ini menjadi angin segar bagi warga Pasaman dan Pasaman Barat, sekaligus menunjukkan bagaimana kebijakan dapat berpihak kepada kepentingan publik.
DPRD Sumbar berkomitmen untuk terus mengawal agar RTRW menjadi peta pembangunan yang relevan dan benar-benar mencerminkan aspirasi masyarakat. (***)