Mentawai, Kliksiar– Satu lagi anak muda yang harus kehilangan masa depan karena narkoba. Umurnya baru 18 tahun. Dunia masih terbuka luas untuknya, tetapi langkahnya terhenti oleh satu paket ganja kering seberat 1,28 gram.
Polsek Siberut bergerak cepat setelah mendapat laporan dari sekolah. Sabtu siang, 3 Mei 2025, petugas datang ke SMAN 1 Siberut Barat Daya. Seorang siswa dicurigai memiliki narkoba. Namanya DYS. Ketika diperiksa, ganja itu ditemukan bersama sebuah ponsel Oppo A15 dan satu paket kertas vapor.
Kasus ini bukan sekadar angka. Ini adalah cerita nyata tentang bagaimana narkoba telah masuk ke tempat yang seharusnya menjadi ruang aman bagi anak-anak muda.
Kapolres Kepulauan Mentawai, AKBP Rory Ratno A., melalui Kapolsek Siberut, AKP Yahya N.S., memastikan kasus ini tidak akan berhenti di sini. Pelaku utama, teman DYS, berhasil melarikan diri. Tetapi polisi tidak akan tinggal diam.
“Kami terus melakukan penyelidikan dan pengembangan kasus untuk menangkap jaringan pelaku lainnya,” kata AKP Yahya.
Dari sekian banyak ancaman yang bisa merusak generasi, narkoba adalah yang paling licik. Ia datang tanpa permisi, merusak masa depan tanpa suara.
“Peredaran narkoba masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat, terutama di kalangan pelajar. Kami akan terus melakukan upaya pencegahan dan penindakan,” tambahnya.
Polisi tidak bisa bergerak sendirian. Orang tua, guru, masyarakat, semuanya harus ikut menjaga anak-anak muda dari jebakan ini. Sebab, satu paket ganja hari ini bisa menjadi awal kehancuran di masa depan.
Sumatera Barat tidak boleh menjadi tempat yang nyaman bagi peredaran narkoba. Sekaranglah waktunya untuk bertindak sebelum lebih banyak anak kehilangan arah. (***)