*JAKARTA* – Gedung NTMC Korlantas Polri menjadi panggung bagi MenPAN-RB Rini Widyantini dan Wamen PAN-RB Purwadi Arianto dalam kunjungan mereka pada Selasa (25/3). Tujuannya: memeriksa kesiapan Korlantas Polri dalam memantau arus mudik Lebaran 2025 melalui Posko Operasi Ketupat. Tidak hanya meninjau, Rini memberikan apresiasi atas langkah strategis yang diambil Korlantas dalam memanfaatkan teknologi untuk menjamin kelancaran perjalanan pemudik.
“Kakorlantas adalah salah satu leading sector dalam mengamankan arus mudik selama libur Lebaran. Kunjungan ini adalah bagian dari upaya memastikan pelayanan publik berjalan dengan baik,” ujar Rini.
*Kebijakan WFA dan Pemudik yang Terurai*
Rini mengaitkan kebijakan Work From Anywhere (WFA) bagi ASN sebagai salah satu strategi pemerintah untuk mendukung kelancaran mudik. Kebijakan ini, menurutnya, memungkinkan ASN untuk tetap produktif sembari menyiapkan perjalanan pulang kampung, sekaligus membantu mengurangi kepadatan arus lalu lintas.
“Kami telah memberikan kebijakan agar ASN bisa bekerja dari tempat mereka tinggal. Tata kelola yang baik menjadi fondasi kelancaran mudik kali ini,” tambahnya.
Kakorlantas Polri, Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, membenarkan dampak positif kebijakan WFA terhadap situasi arus lalu lintas. Ia mencatat bahwa sejak H-10, arus mudik relatif terurai dengan baik. “Kebijakan WFA ini sangat membantu. Data kami menunjukkan kenaikan volume kendaraan sebesar 30 persen menuju Jawa dan Sumatera dalam tiga hari Operasi Ketupat, namun kepadatan masih terkendali,” tuturnya.
*Inovasi Digital yang Membanggakan*
Rini juga memuji penggunaan perangkat modern dan sistem pemantauan berbasis data yang diterapkan Korlantas. Integrasi data antarinstansi memastikan pengambilan keputusan lebih cepat, terutama dalam situasi darurat.
“Transformasi digital yang diterapkan Korlantas sangat selaras dengan visi reformasi birokrasi. Mereka memanfaatkan integrasi data untuk mempermudah koordinasi dan menjaga pelayanan publik tetap optimal,” ujar Rini.
NTMC Korlantas Polri, dengan dukungan Command Center di KM 29, menjadi pusat pengendali arus lalu lintas. Sistem ini mengintegrasikan 18 aplikasi dari Jasa Marga, Kementerian Perhubungan, Jasa Raharja, dan instansi lain untuk memantau kondisi lalu lintas secara real-time.
*Persiapan Matang dan Harapan Bersama*
Korlantas terus mendorong pemudik untuk mempersiapkan perjalanan dengan matang. Kakorlantas mengingatkan pentingnya memastikan kesehatan kendaraan dan pengemudi sebelum perjalanan. “Jika lelah, manfaatkan rest area atau keluar tol. Jangan khawatir, tarif tol keluar dan masuk kembali tidak ada perbedaan,” tegasnya.
Lebaran 2025 menjadi momentum bagi pemerintah untuk menguji kesiapan sistem pelayanan publik di tengah lonjakan jumlah pemudik. Dengan transformasi digital dan kebijakan strategis, perjalanan menuju kampung halaman tidak hanya menjadi tradisi, tetapi juga pengalaman yang lebih aman dan terkelola. Sebuah bukti bahwa pelayanan publik terus bertransformasi, mengikuti kebutuhan zaman. (***)