Zigo Kawal Mitigasi Erupsi Gunung Marapi, Sabo Dam Siap Dibangun

oleh -33 Dilihat
oleh

Tanah Datar,Kliksiar– Ancaman erupsi Gunung Marapi tidak hanya menimbulkan kepanikan, tetapi juga risiko nyata bagi ribuan warga yang bermukim di sekitarnya. Aktivitas vulkanik yang terus berlangsung menyebabkan tumpukan material abu mencapai satu juta meter kubik di puncak gunung. Jika hujan deras mengguyur, endapan ini berpotensi memicu banjir lahar dingin yang dapat melanda kawasan kaki gunung.

Melihat situasi ini, pemerintah bergegas menyiapkan langkah mitigasi dengan membangun sabo dam di Daerah Aliran Sungai Batang Anai, Kabupaten Tanah Datar. Peninjauan lokasi dilakukan pada 3 Mei 2025 oleh sejumlah pejabat, termasuk Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseymi, Bupati Tanah Datar Eka Putra, serta tim dari Balai Wilayah Sungai Sumatera V.

Namun, di balik inisiatif ini, ada sosok yang memainkan peran penting dalam mendorong percepatan proyek, yakni Zigo. Sebagai anggota Komisi V DPR RI, ia telah lama mengawal rencana ini agar masuk dalam program prioritas Kementerian Pekerjaan Umum. Dalam setiap rapat kerja dengan kementerian terkait, ia konsisten menyoroti urgensi mitigasi bencana di Sumatera Barat.

Pemerintah merencanakan pembangunan sembilan unit sabo dam untuk mengendalikan aliran material vulkanik. Enam unit akan dibangun di Kabupaten Tanah Datar, masing-masing tiga di Sungai Batang Malana, dua di Sungai Batang Anai, dan satu di Sungai Batang Pagu. Tiga unit lainnya akan berdiri di Sungai Batang Katik, Kabupaten Agam.

Proyek ini membutuhkan anggaran besar, yakni 25 miliar rupiah per unit, sehingga total biaya yang diperlukan mencapai 225 miliar rupiah. Oleh karena itu, pemerintah daerah didorong untuk segera menyelesaikan pembebasan lahan agar pembangunan fisik bisa dilakukan tanpa hambatan.

Kami mendorong pemerintah daerah agar segera merampungkan pembebasan lahan, sehingga pembangunan sabo dam ini dapat direalisasikan secepatnya. Ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi upaya perlindungan warga dari bencana yang bisa terjadi kapan saja, ujar Zigo dalam kesempatan kunjungannya.

Selain sebagai bentuk mitigasi, pembangunan sabo dam ini juga menjadi bagian dari sistem pengendalian bencana yang lebih tangguh dan berkelanjutan bagi masyarakat Sumatera Barat. DPR berkomitmen memastikan proyek ini berjalan sesuai jadwal dan berfungsi optimal dalam menjaga keselamatan warga dari ancaman lahar dingin.

Kini, yang dinantikan masyarakat adalah realisasi proyek ini. Dengan pembebasan lahan yang segera diselesaikan, diharapkan sabo dam dapat segera dibangun dan memberikan perlindungan bagi ribuan warga yang tinggal di lereng Gunung Marapi.  (***)