DANATARA: Tiga Putra Terbaik Indonesia Akan Kelola Lembaga Investasi Rp 1.000 Triliun

oleh -720 Dilihat
oleh

Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada Sabtu, 22 Februari 2025, mengadakan pertemuan dengan Pemimpin Redaksi media nasional dan Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Presiden mengungkapkan tentang pembentukan DANATARA, lembaga investasi baru yang akan mengelola dana sebesar Rp 1.000 triliun dari perusahaan BUMN.

DANATARA, yang didirikan berdasarkan Undang-Undang BUMN terbaru, akan menjadi lembaga yang sangat penting dalam pengelolaan aset negara dan investasi strategis. Lembaga ini direncanakan akan diumumkan secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin, 24 Februari 2025, di hadapan lebih dari 1.000 stakeholder nasional yang terdiri dari pemerintah, pelaku usaha, dan tokoh penting lainnya.

“Transformasi ini bertujuan untuk memperkuat perekonomian Indonesia melalui pengelolaan aset BUMN secara lebih efisien dan transparan. DANATARA akan menjadi lembaga investasi terbesar yang dimiliki pemerintah Indonesia,” ujar Presiden Prabowo.

*Tiga Tokoh Terbaik Indonesia Pimpin DANATARA*

Dalam pengelolaan DANATARA, tiga putra terbaik Indonesia akan memegang posisi penting untuk memastikan lembaga ini beroperasi dengan profesional dan efektif. Roslan telah ditunjuk sebagai CEO (Chief Executive Officer) DANATARA, sementara Pandu akan mengisi posisi sebagai Chief Operating Officer (COO) untuk bidang Investasi, dan Dony Oskaria sebagai COO Operasional.

Ketiganya memiliki rekam jejak yang solid dalam dunia bisnis dan pemerintahan, dengan pengalaman luas dalam mengelola investasi besar dan pengelolaan perusahaan di Indonesia. “Kami berkomitmen untuk menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya dan memastikan bahwa DANATARA menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia,” ujar Roslan, CEO terpilih.

*DANATARA: Lembaga Investasi Terbesar ke-6 di Dunia*

Menurut informasi yang disampaikan dalam pertemuan tersebut, DANATARA tidak hanya berfokus pada pengelolaan dana dan aset BUMN, tetapi juga memiliki visi jangka panjang untuk menjadi lembaga investasi milik pemerintah terbesar keenam di dunia. Hal ini diharapkan dapat mendukung tujuan Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan perekonomian nasional dan mendukung program-program pembangunan strategis yang berkelanjutan.

“DANATARA akan menjadi lembaga yang tidak hanya besar secara ukuran, tetapi juga mampu membawa dampak signifikan bagi perekonomian Indonesia. Kami ingin memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia secara keseluruhan,” tambah Pandu, COO Investasi.

*Peluang dan Tantangan dalam Pengelolaan Aset BUMN*

DANATARA akan berperan dalam mengoptimalkan potensi aset BUMN yang selama ini terpendam, dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah bagi negara. Hal ini juga akan membuka lebih banyak peluang bagi sektor-sektor strategis lainnya yang membutuhkan pembiayaan besar untuk pengembangan lebih lanjut.

“Keberadaan DANATARA ini diharapkan akan menjadi pemicu peningkatan perekonomian Indonesia ke level yang lebih tinggi, serta mendorong sektor BUMN untuk bertransformasi menjadi lebih inovatif dan berdaya saing,” ujar Dony Oskaria, COO Operasional.

*Membangun Kepercayaan dan Transparansi*

Selain itu, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan DANATARA. “Kepercayaan publik adalah kunci. Kami akan memastikan bahwa pengelolaan DANATARA selalu terbuka dan akuntabel, serta dilaksanakan dengan prinsip-prinsip yang baik agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Prabowo.

Dengan dibentuknya DANATARA, Indonesia kini memiliki lembaga yang diharapkan dapat menjadi kekuatan baru dalam dunia investasi dan pengelolaan BUMN. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan para stakeholder, lembaga ini berpotensi besar dalam mendorong kemajuan ekonomi Indonesia menuju masa depan yang lebih sejahtera. (Grp)