Menjemput Persatuan: Musyawarah Besar Minangkabau di Kepulauan Riau  

oleh -32 Dilihat
oleh

Batam,Kliksiar – Di perantauan, orang Minangkabau tak pernah kehilangan jati diri. Biar berbilang negeri yang ditinggali, semangat kebersamaan tetap membara. Kini, kesadaran itu menjelma dalam sebuah musyawarah besar. Pada 11 Mei 2025, para perantau Minangkabau di Provinsi Kepulauan Riau akan berkumpul di Kota Batam, merajut satu kesepakatan besar: membentuk organisasi induk yang menaungi segenap anak nagari di tanah rantau.

Selama ini, masyarakat Minang di Kepulauan Riau terhimpun dalam berbagai paguyuban di tingkat kabupaten dan kota. Seperti perahu kecil yang berlayar sendiri-sendiri, paguyuban-paguyuban ini berjalan dengan semangat masing-masing, tanpa ada satu tiang yang menyatukan layar mereka. Kini, setelah berbagai pertemuan dan pertimbangan, tibalah saatnya untuk mendirikan sebuah wadah induk. Tidak sekadar sebagai simbol, tetapi sebagai rumah tempat berhimpun dan bermusyawarah dalam kebersamaan.

Kami ingin payung besar yang menaungi semua organisasi Minang di Kepulauan Riau. Supaya kuat dalam kebersamaan, teguh dalam perjuangan, dan mampu memberi manfaat bagi seluruh masyarakat Minang di rantau ini, ujar Ketua Pelaksana Mubes, H. Nurman HMN.

Musyawarah ini bukan hanya soal membentuk organisasi, tetapi soal membangun persatuan dan kekuatan moral yang selama ini menjadi pegangan anak nagari. Dari pertemuan pada 25 Desember 2024 di Batam, para pemimpin paguyuban sepakat bahwa organisasi induk ini bukan sekadar wadah formalitas, melainkan tempat bertukar gagasan, membangun solidaritas, dan menjaga tradisi yang telah diwariskan turun-temurun.

Sembilan paguyuban Minang di Kepulauan Riau telah sepakat bergabung dalam musyawarah ini, di antaranya:

– Perserikatan Sosial Minang Maimbau Kota Tanjungpinang

– Ikatan Keluarga Sumatera Barat Kota Batam

– Perkumpulan Minang Sakato Kabupaten Bintan

– Ikatan Keluarga Minang Saiyo Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Bintan

– Persatuan Keluarga Sumatera Barat Kabupaten Karimun

– Ikatan Keluarga Sumatera Barat Kundur Kabupaten Karimun

– Himpunan Keluarga Minang Sakato Kabupaten Natuna

– Ikatan Keluarga Sumatera Barat Kabupaten Lingga

– Ikatan Keluarga Sumatera Barat Kabupaten Kepulauan Anambas

Bukan tanpa sebab Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad dijadwalkan membuka musyawarah ini. Sebab ia mengerti bagaimana peran masyarakat Minang di tanah rantau bukan sekadar mencari penghidupan, tetapi membangun kebudayaan, ekonomi, dan kebersamaan dengan masyarakat setempat. Panitia juga telah mengundang Gubernur Sumatera Barat, wali kota, bupati, FKPD, serta para tokoh Minang yang ada di Kepulauan Riau.

Ada tiga tujuan besar dalam musyawarah ini:

– Membentuk organisasi induk sebagai payung pemersatu seluruh masyarakat Minang di Kepulauan Riau.

– Menentukan nama organisasi yang akan menjadi simbol persatuan.

– Memilih ketua umum dan kepengurusan untuk periode 2025-2030.

Di tanah asalnya, adat Minangkabau selalu mengajarkan kebersamaan, sebagaimana pepatah berbunyi: bulek aia dek pambuluah, bulek kato dek mufakaik. Air bulat karena bambu yang menyalurkan, kata bulat karena kesepakatan yang dirundingkan. Maka, dalam musyawarah ini, masyarakat Minang di Kepulauan Riau ingin kembali kepada akar kebudayaannya bersepakat dalam satu suara, berhimpun dalam satu wadah, dan melangkah bersama demi kebaikan bersama.

Kami berharap acara ini berjalan lancar dan menjadi momentum baru bagi persatuan masyarakat Minang di tanah rantau, tutup H. Nurman HMN.  (***)