Padang,—Ramadhan di kala pandemi virus tidak membuat pedagang ‘baharirayo’ seperti ramadhan sebelumnya.
“Omset turun drastis karena orang takut ke pasar,”ujar Delfi pedagang kosmetik di Sentral Pasar Raya (SPR) Padang.
Tapi tak hanya omset, ratusan pedagang di SPR juga mengalami nestapa lain yaitu ketiadaaan listrik PLN.
“Tagihan listrik selalu pedagang bayar setiap bulan ke pengelola SPR, tapi listrik diputus PLN karena pengelola menunggak hingga Rp 300 juta,”ujar Delfi menjadi juru bicara pedagang SPR tersebut, Rabu 13/5.
Bahkan untuk kelangsungan listrik 90 pedagang menyewa genzet pihak lain.
“Tapi genzet kabarnya pengelola melarang dihidupkan, bagaimana kami ini, listrik PLN putus tidak salah kami, menyewa genzet inisiatif kami mau dilarang pula, memang tidak ada kepeduliannya pengelola SPR ini,”ujar Delfi lagi
Bahkan kemarin rapat pedagang memutuskan keinginan tetap membantu pengelola untuk mambayar service Cash bulan Mei ini.
“Kalau service cash kami tetap bayar, itu service saja tapi kalau tagihan listrik tidak lagi karena listrik PLN sudah diputus per 1 Mei kemarin,”ujar Delfi.
Pedagang berharap Walikota Padang ikut membantu nestapa mereka berdagang di SPR.
“Pak wali, pak ustad Mahyeldi tolonglah kami pak, pambali alah kurang, kini bertahan pun listrik lah padam lo pak wako,”ujar Delfi suara serak kepada media di Padang.(iko)