Petugas Embarkasi Jadi Kunci Kelancaran Keberangkatan Jemaah Haji Gelombang Kedua

oleh -436 Dilihat
oleh

Jeddah,Kliksiar– Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah menekankan pentingnya peran petugas embarkasi dalam memastikan kelancaran keberangkatan jemaah haji gelombang kedua ke Arab Saudi. Hal ini disampaikan oleh Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, M. Zein, dalam konferensi pers hari ke-18 penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M di Jeddah.

Gelombang kedua yang mulai diberangkatkan sejak 16 Mei 2025 menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah memiliki karakteristik khusus yang memerlukan perhatian ekstra dari petugas embarkasi.

M. Zein mengingatkan bahwa sistem pra-manifest akan terkunci otomatis lima jam sebelum take-off. Oleh karena itu, petugas embarkasi harus memastikan semua data jemaah sudah benar dan tervalidasi.

“Begitu sistem terkunci, tidak ada lagi ruang koreksi. Kesalahan data bukan hanya berdampak pada jemaah bersangkutan, tetapi juga bisa mengganggu keseluruhan sistem penerbangan dan pelayanan imigrasi,” tegasnya.

Selain verifikasi data, petugas embarkasi juga bertanggung jawab dalam pemberian penanda visual bagi jemaah berdasarkan layanan syarikah. Setiap jemaah wajib ditempeli stiker warna pada paspor dan diikatkan pita warna pada tas mereka.

“Petugas embarkasi harus memahami dan melaksanakan skema penandaan ini secara disiplin agar tidak terjadi kekeliruan rute pelayanan setibanya di Jeddah, terutama bagi kloter dengan layanan syarikah campuran,” jelasnya.

Karena seluruh jemaah gelombang kedua langsung menuju Makkah tanpa transit di Madinah, mereka wajib berpakaian ihram sejak dari embarkasi. Petugas diminta memberikan bimbingan terakhir tentang manasik ihram dan memastikan semua jemaah sudah mengenakan pakaian ihram serta melafalkan niat sebelum naik pesawat.

“Kesalahan di titik ini bisa berakibat fatal bagi keabsahan ibadah. Petugas harus hadir sebagai pendamping ibadah, bukan sekadar pelaksana teknis,” ujar Zein.

Petugas juga ditugaskan memastikan jemaah memahami penggunaan Kartu Nusuk yang menjadi identitas digital selama berada di Arab Saudi. Khusus bagi jemaah lansia atau yang belum terbiasa dengan teknologi, petugas diminta memberikan pendampingan intensif.

Menutup keterangannya, Zein menyatakan bahwa kualitas penyelenggaraan haji di Arab Saudi sangat ditentukan oleh kesiapan dari tanah air, khususnya oleh petugas embarkasi.

“Kita percaya bahwa sinergi dan disiplin dari para petugas, dimulai sejak embarkasi, adalah fondasi dari pelayanan haji yang aman, nyaman, dan mabrur,” tandasnya.

Dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik, diharapkan seluruh jemaah haji dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan khusyuk. Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas layanan demi kenyamanan jemaah selama berada di Tanah Suci.

(***)