Padang,—-Video ribut dokter dan Petugas di Pos Batas Padang Painanan saat pemeriksaan orang masuk Kota Padang saat PSBB vira di berbagai media sosial, mengalir kencang dari satu group whatsapp ke group yang lain.
Tidak ada yang bisa disalahkan mungkin kondisi Pandemi dengan PSBB dan semua penerpaannya yang buat banyak orang mulai panik dan lost kontrol.
Di video M Jhon Ibrahim seorang dokter sepesialis tamu di Semen Padang Hospital (SPH) tampak adu mulut di pos batas karena di suruh putar arah dikarenakan tidak ber KTP Padang dan tidak punya surat tugas.tapi dia pakai name tag
Direktur SPH, dr Farhaan Abdullah mengatakan dokter heboh di pos batas Kamis 14/5 tadi adalah dokter spesialis tamu di SPH.
”Pak dokter Jhon Ibrahim tiap hari pp padang – painan, karena kerjanya di dua tempat. Dia tenaga kesehatan termasuk bagian dari tim medis Covid-19 di SPH, ada name tag seharusnya kan tidak perlu dipersulit, tapi sudahlah, saya memahami juga tugas dari kawan-kawan di Pos Batas masa PSBB ini, saya dr Kol CKM (Purn) dr Farhaan Abdullah SP THT memohon maaf atas kejadian tadi itu,”ujar Farhaan dikonfirmasi soal video viral di batas Padang-Painan, Kamis malam ini.
Farhaan menilai soal ribut tenaga kesehatan (Nakes) tadi pagi itu murni soal miscomunikasi.
”Murni miscomunikasi, tidak perlu di besar-besarkan , karena petugas di pos PSBB atas perintah jelas ikut memutus penyebaran covid ini dari satu daerah ke daerah yg lain, dr Jhon juga punya peran di sisi yamg lain untuk maju di garda depan lawan covid-19 sesuai talenta dimilikinya,”ujar Farhaan.
Farhaan berharap video untuk konsumsi internal janganlah diumbar ke ruang publik lebih luas, karena tidak semua yang melihat dan mendengat punya persepsi yang sama.
“Saya berharap mudah-mudahan masalahnya clear, petugas PSBB nyaman dan dr Jhon juga nyaman bekerja kembali, sekali lagi mohon maafkan kolega saya,”ujar dokter Farhaan.(koko)