Tragedi di Kota Solok: Saat Penyalahgunaan Lem Berujung Maut

oleh -695 Dilihat
oleh

Solok Kota,Kliksiar– Malam yang seharusnya hanya menjadi pertemuan biasa bagi sekelompok pemuda di Kota Solok berujung tragis. Pesta hisap lem yang berlangsung di Komplek Pertokoan Bundo Kanduang, Jumat dini hari, berubah menjadi insiden berdarah yang merenggut nyawa seorang pria bernama Depal Saputra.

Kronologi menunjukkan bahwa kejadian ini bermula dari sebuah obrolan yang disalahartikan. Dalam kondisi terpengaruh zat beracun dari lem, persepsi para pelaku bisa saja terganggu, mempercepat munculnya konflik yang seharusnya dapat diredam. Pukulan demi pukulan diterima oleh Yulhardi sebelum akhirnya ia mencabut sebilah pisau dan menikam Depal.

Kasus ini bukan hanya tentang pembunuhan, tetapi juga mengungkap fakta kelam terkait penyalahgunaan lem di kalangan remaja dan pemuda Kota Solok. Data dari kepolisian menunjukkan bahwa insiden yang melibatkan zat adiktif seperti lem telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, sering kali berujung pada tindakan kekerasan atau kriminalitas lainnya.

“Kami terus melakukan pendekatan untuk menekan angka penyalahgunaan zat berbahaya, namun lingkungan tetap menjadi faktor utama,” ujar salah seorang aparat yang bertugas mengungkap kasus ini.

Yulhardi kini menghadapi jerat hukum yang berat, namun pertanyaan lebih besar muncul: berapa banyak lagi kejadian seperti ini yang harus terjadi sebelum ada tindakan nyata untuk menekan penyalahgunaan zat berbahaya di masyarakat?

(***)