Delaying System: Strategi Lancarkan Mudik 2025

oleh -35 Dilihat
oleh

*JAKARTA* – Jumlah kendaraan di Indonesia terus bertambah, mencapai hampir 164 juta unit. Namun, pertumbuhan kapasitas jalan tidak berbanding lurus. Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Pol Raden Slamet Santoso, memandang kondisi ini sebagai tantangan yang membutuhkan solusi strategis, terutama dalam menghadapi arus mudik Lebaran 2025.

Dalam diskusi di STIK Podcast, Selasa (25/3), Brigjen Slamet memaparkan kebijakan pembatasan kendaraan angkutan barang sumbu tiga ke atas yang diberlakukan melalui SKB. Langkah ini dinilai mampu mengurangi beban jalan secara signifikan, menjadikan arus mudik lebih lancar. “Dengan pembatasan ini, kendaraan yang masuk kategori angkutan barang dapat diminimalkan, sehingga jalan lebih kondusif untuk pemudik,” ujarnya.

*Delaying System di Tengah Ketidakpastian Cuaca*

Cuaca tidak menentu menjadi variabel lain yang memengaruhi kelancaran mudik, terutama di jalur penyebrangan pelabuhan seperti Merak. Untuk mengantisipasi penumpukan, Korlantas menerapkan sistem penundaan atau delaying system di bufferzone yang telah disediakan.

“Jika kondisi laut tidak memungkinkan untuk penyebrangan, kami akan memberlakukan penundaan di bufferzone. Kami sudah menyiapkan lokasi seperti Rest Area KM 68, KM 43, dan KM 13 sebagai tempat menunggu sebelum kendaraan boleh melanjutkan perjalanan,” jelas Slamet.

*Pusat Pengendali Berbasis Teknologi*

Di balik kebijakan ini, Korlantas Polri mengandalkan pusat pengendali di NTMC Korlantas Polri untuk mengawasi kondisi jalan secara real-time. Sementara itu, Command Center di KM 29 menjadi kendali lapangan yang terintegrasi dengan 18 aplikasi dari berbagai instansi, seperti Jasa Marga, Kementerian Perhubungan, dan Jasa Raharja.

“Infrastruktur teknologi ini memungkinkan pengambilan keputusan cepat, terutama dalam kondisi darurat,” tambah Brigjen Slamet.

*Imbauan untuk Pemudik*

Kepada masyarakat yang hendak mudik, Brigjen Slamet mengingatkan pentingnya persiapan. “Cek kesehatan tubuh, pastikan kendaraan dalam kondisi prima. Jika lelah, manfaatkan rest area, atau keluar tol jika rest area penuh—tarif tol keluar dan lanjut kembali tidak ada perbedaan,” ujarnya.

Dengan kebijakan pembatasan kendaraan sumbu tiga dan penerapan delaying system yang efektif, ditambah dukungan teknologi terkini, Korlantas Polri optimis bahwa arus mudik tahun ini akan lebih tertib dan lancar. Dalam semangat Lebaran, perjalanan pulang bukan hanya soal tradisi, tetapi juga perjalanan menuju kehangatan keluarga dengan rasa aman di hati. Grp)