Marzul Veri: Anjurkan Banyak Membaca

oleh -396 Dilihat

Arven Marta (Ketua PB HMI 2021-2023)

Setiap bertemu dan berdiskusi selalu menganjurkan saya untuk banyak membaca. Sepengetahuan saya, senior yang satu ini memang suka membaca. Di kantor atau di rumah beliau saya lihat selalu ada pustaka dan buku-buku. Selain penampakan buku-buku, saya menyadari saat berdiskusi beliau memiliki banyak wawasan dan referensi keislaman dan kebangsaan. Berbagai informasi dan wawasan banyak saya dengar dari penyampaiannya.

Dalam berbagai pertemuan dan diskusi, banyak menceritakan dan membahas pemikiran tokoh-tokoh pendiri bangsa. Tokoh-tokoh seperti Bung Hatta, Syahril, Yamin, Tan Malaka, Agus Salim dan banyak tokoh lain seringkali jadi bahan diskusi dan sumber inspirasi bagi Bang Marzul.

Hal-hal yang sering jadi inspirasi dari tokoh-tokoh pendiri bangsa, khusus yang berasal dari Minangkabau yaitu bagaimana mereka telah maju dan bersemangat mengejar pendidikan di masa penjajahan. Hatta, Syahril, Yamin, Tan Malaka berjuang dan bersekolah sampai ke Belanda sehingga mereka jadi garda terdepan sebagai konseptor dan pemimpin bangsa dan negara. Bang Marzul selalu memotivasi saya agar bisa belajar dari tokoh-tokoh tersebut. Pendidikan dan pengetahuan yang bagus menjadikan mereka orang-orang yang berkarakter dan percaya diri.

Dalam setiap kesempatan diskusi atau pelatihan kader, kepada rekan-rekan mahasiswa dan kader organisasi seringkali Bang Marzul menanyakan buku apa saja yang sudah dibaca. Karena menurut beliau tanpa membaca sulit untuk berdiskusi dan berbicara di depan publik.

Bang Marzul selalu ingin anak-anak muda di Sumatera Barat bisa membangkitkan kembali tradisi intelektual daerah ini yang sudah jauh menurun. Saat ini tak banyak lagi muncul tokoh-tokoh intelektual dari Sumatra Barat. Tidak seperti dulu lagi. Bang Marzul sering merujuk pada tokoh-tokoh politik dan negarawan dari Minangkabau dulu yang intelek. Sehingga Minangkabau atau Sumatra Barat tak.bisa ditinggalkan dalam konteks kebangsaan.

Menurut Bang Marzul, kian menurunnya tokoh-tokoh intelektual dari daerah ini juga terlihat di berbagai bidang. Begitu juga di bidang sastra, katanya. Tak ada lagi sastrawan-sastrawan besar seperti dulu. Selain menyukai bacaan politik, sejarah dan agama, beliau juga menyukai bacaan sastra.

Saya selalu diingatkan untuk menambah bacaan. Bagaimana mau berdiskusi kalau anda tak membaca. Sering Bang Marzul mengatakan itu pada saya.

Selain sering memotivasi mahasiswa dan kader untuk meningkatkan budaya literasi, Bang Marzul saya perhatikan suka juga mendorong remaja dan anak muda untuk sekolah dan kuliah. Tak jarang saya saksikan Bang Marzul memberi uang untuk mahasiswa atau kader organisasi yang terkendala biaya pendidikan.