Padang,kliksiar– Hidup bukan sekadar menerima nasib, tetapi bagaimana seseorang berjuang untuk memperbaiki keadaan. Dua perempuan dari Lubuk Kilangan, Yulia Nelti dan Tin Suarni, menunjukkan bahwa tekad dan kerja keras dapat mengubah kehidupan.
Yulia Nelti terpilih sebagai Perempuan Tangguh I, sementara Tin Suarni dinobatkan sebagai Perempuan Inspiratif II dalam ajang penghargaan tingkat Kota Padang. Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang memiliki kontribusi besar bagi keluarga, masyarakat, serta pemberdayaan ekonomi lokal.
Ketua TP-PKK Kecamatan Lubuk Kilangan, Rini Masbiran, tidak dapat menyembunyikan rasa bangganya.
“Prestasi ini bukan hanya untuk Yulia dan Tin, tetapi juga bagi semua perempuan yang berjuang dalam kehidupan sehari-hari. Mereka adalah simbol ketangguhan,” ujarnya, Kamis, (8/5/2025).
Penilaian dalam penghargaan ini dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), yang meneliti kiprah dan perjuangan perempuan dalam kehidupan sosial dan ekonomi.
Yulia Nelti, seorang ibu tunggal dari Kelurahan Banda Buek, harus bertahan sendirian membesarkan tiga anaknya. Hidupnya tidak mudah, tetapi ia tidak menyerah. Ia mencari nafkah dengan berjualan sayur di Pasar Banda Buek, memastikan keluarganya tetap bertahan.
“Menjadi orang tua tunggal itu tidak mudah. Semua saya jalani dengan usaha sendiri. Alhamdulillah, pelan-pelan bisa melihat hasilnya,” ungkap Yulia.
Di luar pekerjaannya, Yulia juga aktif dalam kegiatan sosial, termasuk PKK, majelis taklim, Bundo Kanduang, dan komunitas Srikandi Lubuk Kilangan.
“Selama Ramadan, saya juga berjualan lauk pauk dan memperkerjakan dua orang. Dengan usaha kecil, saya ingin membantu orang lain juga,” tambahnya.
Tin Suarni, yang meraih penghargaan Perempuan Inspiratif II, sehari-hari berjualan lontong dan kue di Lubuk Kilangan. Tetapi, tidak hanya soal dagang, Tin juga aktif dalam Sekolah Perempuan, sebuah program pemberdayaan di bawah Taman Bacaan Tunas Bangsa (TBT).
“Saya dulu tidak bisa apa-apa. Tapi setelah bergabung dengan Sekolah Perempuan, saya belajar banyak hal, bahkan pernah dikirim ke Bali untuk mengikuti pelatihan,” ujarnya.
Kini, Tin tak hanya berusaha untuk dirinya sendiri, tetapi juga mendorong perempuan lain agar berani melangkah.
“Kami membudidayakan jamur tiram di Kelurahan Baringin. Harapannya, ini bisa menjadi ikon Kecamatan Lubuk Kilangan dan membantu UMKM berkembang,” katanya.
Kisah Yulia dan Tin bukan hanya tentang perjuangan pribadi, tetapi juga tentang keberanian dan ketangguhan menghadapi kehidupan. Mereka bukan sekadar penerima penghargaan, tetapi cerminan dari semangat perempuan yang tak kenal menyerah. (***)