Tim PKM Upertis Kembangkan Trichokompos Bersama Poktan Mekar Tani Nagari Piobang

oleh -374 Dilihat

 

LIMAPULUH KOTA, —Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Perintis Indonesia (Upertis) menyerahkan alat pengembangan trichokompos untuk Kelompok Tani (Poktan) Mekar Tani, di Jorong Gando Nagari Piobang Kabupaten Limapuluh Kota, Sabtu (12/8/2023).

Alat tersebut diserahkan secara langsung oleh Ketua Tim PKM Upertis Sri Indrayati, MSi, dan disaksikan anggota tim; Prof Dr Suryani, MSi dan Elsa Widia, SE, MSi, serta dari mahasiswa, Butsainah Jauharah Taqiyyah dan Ria Lestari, kepada Ketua Poktan Mekar Tani Roni Yohendra.

Disampaikan Ketua Tim PKM Upertis Sri Indrayati, alat yang diserahkan merupakan bagian dari program pengembangan pembuatan trichokompos dan sekaligus pemberdayaan Poktan Mekar Tani Nagari Piobang.

Adapun PKM ini didukung oleh Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, serta Upertis.

“Alat yang digunakan untuk menghaluskan kulit coklat, yang dijadikan sebagai salah salah satu bahan pembuatan kompos, sebagian dana pembuatannya didanai oleh Upertis,” ungkap Sri Indrayati.

Kompos yang dihasilkan, sebut Sri Indrayati, sangat bagus untuk digunakan sebagai pupuk bagi tanaman yang diusahakan oleh Poktan Mekar Tani, sehingganya hasil panen nanti bisa maksimal.

Ditambahkan Prof Suryani, pupuk trichokompos merupakan pupuk yang terbuat dari bahan-bahan organik, baik hewan maupun tumbuhan yang telah terdekomposisi sempurna oleh mikroorganisme dekomposer, dalam hal ini adalah jamur Trichoderma harzianum.

“Di antara keuntungannya, trichokompos memudahkan pertumbuhan akar tanaman, meningkatkan pH pada tanah asam, memperbaiki struktur tanah, mengandung unsur hara makro dan mikro, dan banyak lainnya,” sebut Prof Suryani, yang baru-baru ini dikukuhkan menjadi Guru Besar Upertis bidang biokimia, bioteknologi, dan biomolekuler.

Sementara itu, Ketua Poktan Mekar Tani Roni Yohendra sangat berterima kasih kepada Tim PKM Upertis yang telah memberikan alat untuk pembuatan kompos. “Banyak kulit coklat yang selama ini terbuang percuma. Makanya dengan adanya alat ini, akan bisa dimanfaatkan menjadi kompos,” ujarnya. (Rel)